Tubuh Hancur, Operator Alat Berat Kesulitan Kubur Bangkai Paus di Munggu

Badung

Tubuh Hancur, Operator Alat Berat Kesulitan Kubur Bangkai Paus di Munggu

Agus Eka Purna Negara - detikBali
Kamis, 19 Jan 2023 10:03 WIB
Bangkai ikan besar diduga paus terdampar di Pantai Munggu, Badung dievakuasi untuk dikubur di pantai, Kamis (19/1/2023).
Foto: Bangkai ikan besar diduga paus terdampar di Pantai Munggu, Badung dievakuasi untuk dikubur di pantai, Kamis (19/1/2023). (Agus Eka/detikBali)
Badung -

Bangkai ikan besar diduga paus yang terdampar di Pantai Munggu, Kecamatan Mengwi, Badung, Bali, Kamis (19/1/2023) akhirnya dikubur. Evakuasi dilakukan aparat desa dibantu anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung dengan meminjam alat berat milik warga setempat. Operator sempat kesulitan lantaran tubuh paus mulai hancur karena pembusukan.

Kepala Desa Munggu I Ketut Darta mengaku belum berani memastikan jenis ikan besar itu. Untuk memastikannya, sampel sirip bangkai ikan itu sudah diambil untuk diidentifikasi. Pihaknya juga didampingi staf dari Kantor Resort Badung, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali.

"Bangkai itu ditemukan koordinator pengelola Pantai Munggu ke kami sekitar pukul 07.00 Wita. Jadi kondisi bangkai itu sudah busuk, tanpa kepala terdampar di pantai," jelas Darta di sela-sela evakuasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, menurutnya, jika dilihat perkiraan panjang ikan besar itu lebih dari 5 meter dengan lebar 2 meter dan berat perkiraan 500 kilogram. "Ikan mati terdampar ini kejadian pertama di Munggu," sebutnya.

Operator alat berat sempat kesulitan memindahkan bangkai ikan besar itu ke pinggir pantai. Sebab kondisi bangkai sudah hancur membusuk. Bahkan ekor nyaris putus. "Sudah dikubur di pantai pakai eskavator jam 9 pagi ini," pungkas Darta.

ADVERTISEMENT

Menurut Ketua Desa Wisata Munggu Putu Suada, ikan besar itu ditemukan pertama oleh koordinator penanggung jawab pantai sekitar pukul 07.00 Wita. Bangkai itu sempat tertarik ke tengah laut saat ombak kembali pasang.

"Ya pantai ini akan ramai dikunjungi wisatawan lokal karena beberapa hari lagi akan ada persembahyangan, jelang Hari Siwaratri. Kami tidak mau terganggu karena bangkai sudah tebar bau busuk," kata Suada.

Sementara itu Kepala Resort KSDA Badung Sang Ketut Lansia ditemui di lokasi juga belum bisa memberi keterangan pasti soal jenis bangkai ikan yang terdampar. "Jadi kondisinya betul-betul hancur. Tadi sampel sudah diambil kerja sama dengan yayasan untuk kepastiannya," ucap Lasia.




(hsa/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads