Bupati Jembrana I Nengah Tamba sangat menyayangkan adanya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami oleh aktris Venna Melinda. Apalagi, ia termasuk orang yang menghadiri pernikahan Venna dan Ferry Irawan pada 7 Maret 2022.
Bupati Tamba bahkan mengaku merasa rugi pernah hadir di pernikahan pasangan artis yang digelar di vila Desa Yeh Sumbul, Mendoyo, Jembrana.
"Saya merasa rugi hadir dalam prosesi pernikahan yang sangat sakral itu," tegas Bupati Tamba ditemui detikBali, Kamis (12/1/2023).
Tamba mengatakan, jika pertengkaran rumah tangga ini sampai menjadi masalah bahkan sampai masuk ke ranah hukum itu sangat disayangkan sekali. Ia juga menegaskan saat ini sudah tidak zaman lelaki keras dengan perempuan.
"Sangat disayangkan, dan sudah tidak zaman saat ini laki-laki itu keras dengan perempuan. Masih ada solusi lain dalam mengatasi pertengkaran dalam rumah tangga," ujarnya.
Menurut Tamba, sebagai publik figur semestinya memberikan contoh yang baik kepada masyarakat dan jangan sampai menimbulkan masalah. "Kita bisa menyelesaikan segala masalah dengan baik-baik, berdiskusi dan pastinya dengan kepala dingin," imbuhnya.
Tamba mengimbau kepada seluruh masyarakat, bahwa pertengkaran rumah tangga itu hal yang biasa. Namun harus diselesaikan dengan baik, tanpa adanya kekerasan.
"Kita sangat malu di era sekarang ini masih ada yang KDRT, malu sekali," tandas Bupati Tamba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, Venna Melinda melaporkan suaminya, Ferry Irawan atas kasus KDRT. Peristiwa itu terjadi Minggu (8/1/2022) di sebuah hotel, Jalan Dhoho, Kota Kediri.
Hasil visum Venna menunjukkan adanya pendarahan di bagian hidung karena adanya tekanan dari kepala Ferry. Ferry Irawan kini telah resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Jatim.
(nor/gsp)