Sejumlah bahan pokok (sembako) di Kabupaten Buleleng, Bali, seperti bawang putih, cabai merah besar, dan beras mengalami kenaikan harga menjelang Kuningan. Sementara cabai rawit merah terus mengalami penurunan harga sejak beberapa hari setelah Galungan.
Seperti terpantau di Pasar Banyuasri, Singaraja, Rabu (11/1/2023). Salah seorang pedagang di Pasar Banyuasri, Desak Kembar (47) mengatakan, jelang Kuningan, harga sejumlah bahan pokok cenderung cukup stabil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya beberapa sembako yang mengalami kenaikan jelang Kuningan, seperti cabai merah besar naik dari harga Rp 18 ribu menjadi Rp 28 ribu. Kemudian ada bawang putih yang naik dari harga Rp 18 ribu menjadi Rp 21 ribu.
"Yang naik itu cuma bawang putih sama cabai Lombok, sudah dari tiga hari lalu, ini dari Jawa bawangnya, tidak tahu penyebabnya apa, dari pengepulnya sudah naik," kata Desak Kembar saat ditemui detikBali di lapaknya, Rabu (11/1/2023).
Sedangkan harga cabai rawit merah yang saat Galungan mencapai Rp 90 ribu per kilogram, kini malah turun drastis menjadi Rp 55 ribu per kilogram. "Kalau sekarang cabai rawitnya turun, tapi enggak tahu kalau besok gimana, saat galungan itu sampai Rp 85 ribu per kilogram," jelasnya.
Hal senada dikatakan pedagang lain, Kadek Edi (35). Ia mengeluhkan harga beras dan minyak yang terus mengalami kenaikan. Menurutnya, kenaikan terus terjadi sejak Hari Raya Natal dan tahun baru (Nataru) hingga saat ini.
Harga beras, jelas Edi, mencapai Rp 285 ribu per sak (25 kilogram), mengalami kenaikan sebesar Rp 55 ribu dari harga Rp 230 ribu. Sementara minyak goreng curah ukuran 14 liter saat ini Rp 240 ribu, mengalami kenaikan sebesar Rp 65 ribu dari harga sebelumnya Rp 175 ribu.
"Jelas omzet pasti turun, cuman karena ini hari raya, jadi tidak menurun drastis, tapi ada sih penurunan omzet karena harga naik. Kalau cabai sih, sudah mulai turun ya, dulu waktu Galungan sempat jual Rp 90 ribu per kilogram," kata Kadek Edi.
(irb/gsp)