Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan (Bappelitbang) Tabanan sedang melakukan verifikasi ulang data penduduk miskin yang masuk Daftar Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Tujuannya, untuk menurunkan angka kemiskinan di kabupaten itu.
Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2022 menyebutkan jumlah masyarakat miskin di Tabanan yang masuk DTKS sebanyak 23,46 ribu. Akibatnya, Tabanan masuk ke dalam peringkat lima daerah termiskin di Bali setelah Gianyar, Karangasem, Denpasar, dan Buleleng.
"Data itu datangnya dari Kementerian Sosial dan sumbernya dari Bappeda Bali, kami sekarang disuruh verifikasi," ungkap Kepala Bappelitbang Tabanan, I Gede Urip Gunawan, Senin (9/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Urip, akan ada perubahan data orang miskin yang masuk DTKS setelah verifikasi ulang tersebut rampung. Apalagi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan memiliki sejumlah program pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan sosial untuk menekan kemiskinan.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Tabanan I Nyoman Gede Gunawan menyebutkan 23,46 ribu orang miskin itu mengacu pada DTKS 2022. "Dikatakan miskin sih tidak, tapi orang yang membutuhkan atau orang yang masuk ke dalam DTKS itu memenuhi syarat sebagai penerima bantuan sosial," jelas Gunawan.
Contohnya, Gunawan melanjutkan, pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS) atau Kartu Indonesia Pintar (KIP). "Meski tidak miskin sekali, tapi membutuhkan KIS, dia harus masuk DTKS sehingga bisa memperoleh layanan sosial," sebutnya.
(gsp/nor)