Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Maret 2024 mencapai 122 ribu orang. Jumlah orang miskin tersebut turun 7,42 ribu atau turun 0,8 persen dari Maret 2023.
Kepala Badan Pusat Statistik Lombok Tengah Syawaludin Siregar mengatakan jumlah orang miskin di Gumi Tatas Tuhu Trasna -sebutan Lombok Tengah- pada Maret 2024 mencapai 12,07 persen. Adapun garis kemiskinan pada Maret 2024 sebesar Rp 549,400 per kapita per bulan atau naik 5,48 persen dibandingkan garis kemiskinan Maret 2023.
"Indeks kedalaman kemiskinan (P1) pada Maret 2023-Maret 2024 turun 0,56 poin. Indeks keparahan kemiskinan (P2) Maret 2023 - Maret 2024 turun 0,25 poin," kata Syawaludin saat merilis angka kemiskinan di kantor Bupati Lombok Tengah, Kamis (25/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Siregar, penurunan jumlah penduduk miskin ini sebesar 0,5 persen itu perlu upaya maksimal. Apalagi, perekonomian baru pulih dari pandemi COVID-19.
"Kita baru keluar dari pandemi, jadi bertahap, trennya cukup positif, terus ada perbaikan," klaim Syawaludin.
Selain itu, Syawaludin melanjutkan, untuk kedalaman kemiskinan dan indeks keparahan kemiskinan empat tahun terakhir ada penurunan. Hal itu cukup penting sebagai penanda adanya intervensi yang dilakukan oleh pemerintah.
"Itu cukup berhasil menekan angka kesenjangan antar penduduk miskin itu atau pendapatan pengeluaran itu sudah mendekati garis kemiskinan," ujar Syawaludin.
Baca juga: 700 Ribu Warga NTB Masih Miskin |
Syawaludin menambahkan BPS memotret sejumlah hal yang memicu turunnya jumlah penduduk miskin. Misalkan, pertumbuhan ekonomi, turunnya pengangguran, dan meningkatnya konsumsi rumah tangga.
"Kemudian seberapa besar bantuan sosial juga berpengaruh, tapi seberapa besar itu perlu kami buat kajian. Dampaknya kelihatan sehingga angka kemiskinan ini bisa diturunkan," imbuh Syawaludin.
(gsp/nor)