Cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Badung, Bali, dua hari terakhir kerusakan di beberapa titik. Salah satunya bangunan di Pura Griya Sakti Pajenengan Desa Jagapati, Kecamatan Abiansemal, Badung.
Bangunan berupa balai gamelan (bale gong) ambruk akibat diterpa angin kencang, Jumat (23/12/2022) malam. Bangunan ambruk diduga karena tidak kuat menahan beban, terlebih tiang-tiang penyangganya didominasi kayu.
"Kami duga ini ambruk karena tiang-tiangnya tidak kuat menahan angin. Bobot atapnya juga berat karena ada ukiran stil Bali. Ada enam tiang kayu," kata Kelian Adat Banjar Kemulan Desa Jagapati, Made Oka kepada detikBali, Sabtu (24/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Oka, kejadian itu sebetulnya sudah diketahui oleh warga sejak semalam. Hanya saja, baru ramai pada Sabtu pagi. Ia menyebut hujan deras disertai angin kencang sudah terjadi di wilayahnya sejak Jumat pagi.
Oka menambahkan, bale gong yang ambruk itu adalah bantuan hibah Pemkab Badung tiga tahun lalu. Warga dari 30 kepala keluarga pengurus pura lalu gotong-royong membersihkan puing bangunan. Mereka kini menunggu tindak lanjut pemerintah terkait ada tidaknya bantuan perbaikan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung I Ketut Murdana mengakui cuaca ekstrem menimbulkan banyak dampak di sejumlah wilayah Badung. Bahkan menurut catatannya, ada 38 titik bencana selama dua hari ini sejak Jumat pagi.
"Ya dampak hujan dan angin kencang. Kami catat ada 38 titik. Hari ini saja ada tambahan tujuh lokasi bencana. Ini terus bergerak sepanjang kondisi cuaca yang tidak tentu," kata Murdana.
Sebelumnya, Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengimbau masyarakat Bali untuk waspada terhadap hujan lebat yang disertai angin kencang. Berdasarkan data pada 22 Desember 2022, kecepatan angin maksimum mencapai 35 knots atau sekitar 60-70 km/jam.
Menurut BMKG, kecepatan angin 35 knots ini termasuk kategori cuaca ekstrem. Sebab, batas normal kecepatan angin adalah 25 knots atau 45 km/jam. Cuaca ekstrem diprediksi masih berlangsung hingga dua hari ke depan.
(iws/hsa)