Heboh Penis Bocah di Riau Terpotong Saat Sunat, Diduga Kurang Mahir

Nasional

Heboh Penis Bocah di Riau Terpotong Saat Sunat, Diduga Kurang Mahir

Tim detikSumut, Tim detikHealth - detikBali
Rabu, 21 Des 2022 07:26 WIB
ilustrasi gunting bedah
Ilustrasi gunting bedah. Foto: thinkstock
Denpasar -

Nasib nahas dialami seorang bocah di Cerenti, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. Kemaluan bocah yang tidak disebutkan namanya tersebut terpotong saat ikut sunat massal gratis.

Insiden kemaluan bocah terpotong tersebut terjadi pada Minggu (18/12/2022). Sang bocah mengikuti sunat massal yang diadakan di salah satu klinik dalam rangka perayaan ulang tahun anak pemilik klinik.

Kemaluan bocah tersebut terpotong di bagian ujung saat proses sunat berlangsung. Akibatnya kegiatan sunat massal dihentikan dan korban dilarikan ke rumah sakit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang kena (potong) ujungnya. Tetapi pastinya bagaimana masih kami dalami karena kan korban sudah dibawa ke RS di Pekanbaru," kata Kapolsek Cerenti Iptu Irwan Fikri, Selasa (20/12/2022) seperti dikutip dari detikSumut.

Dokter Diduga Kurang Mahir

Ketua Umum Asosiasi Khitan Indonesia (ASDOKI) dr Darsono berpendapat bahwa penis yang putus bisa tersambung kembali, apabila bagian yang terpotong ukurannya besar. Jika hanya sedikit, maka tidak bisa disambung kembali.

"Tetapi kalau klem (kepala penis-nya) terpotong dari satu kepotong sepertiganya, itu baru bisa disambung," lanjutnya dilansir dari detikHealth.

Kepala penis yang terpotong bisa disambung kembali melalui operasi penyambungan. Namun syaratnya, operasi tersebut harus dilakukan sekurang-kurangnya enam jam sesudah kejadian Mr P putus.

"Kalau lebih dari enam jam, itu jaringan udah nekrotik (mati) biasanya," kata Darsono.

Dituturkan Darsono, kasus kepala penis terpotong saat dikhitan bisa mencapai 2-3 anak setiap tahunnya. Kebanyakan, kepala penis yang terpotong diakibatkan oleh dokter yang kurang kompeten.

"Dan itu rata-rata dilakukan sama orang-orang yang belum mahir (melakukan operasi khitan)," ujar Darsono.

ADVERTISEMENT

Pertolongan pertama klik halaman berikutnya

Pertolongan Jika Kepala Penis Terpotong

Pertolongan pertama yang bisa dilakukan yaitu, menyimpan bagian kepala penis yang terpotong ke dalam kotak berisi cairan steril. Kemudian, pasien dibawa ke rumah sakit beserta kotak tersebut untuk dilakukan operasi penyambungan.

"Kalau waktunya cepat ditanganinya, itu masih bisa balik lagi (bentuk) ke seperti semula," tutur Darsono.

"Tetapi kalau penanganannya lambat, nggak ketolong itu biasanya," bebernya.

Kemudian jika bagian yang terpotong hanya sedikit, bisa dijahit ulang agar lebih rapi. Selama proses penyembuhan, pasien diharuskan menggunakan kateter agar tidak menutup saluran kencingnya.

"Yang robek ini dijahit aja sama dokternya disambung kiri kanannya," kata Darsono.

Efek Samping

Darsono menyebutkan, kepala penis terpotong tidak mematikan. Namun, kepala penis terpotong bisa mengganggu baik secara fisik dan psikis.

"Jadi yang dipastikan adalah, pengaruh secara physically (fisik) adalah mempengaruhi untuk aliran air kencing keluar," kata Darsono.

Normalnya, penis yang disunat berbentuk lancip sehingga ketika buang air kecil akan 'lurus'. Namun, bagi yang kepala penisnya putus maka ujung penis akan berbentuk kotak. Sehingga, aliran kencingnya bisa bercabang atau ke bawah.

Kepala penis yang terpotong juga mempengaruhi seksualitas ketika anak beranjak dewasa, hal ini lantaran bentuknya sudah tidak 'estetik' lagi. Akan tetapi, tidak mempengaruhi gairahnya secara seksual.

"Yang kedua secara kosmetik. Ketiga secara psikologis anak, itu akan down anak biasanya," kata Darsono.

Jika Kepala Penis yang Putus Tidak Ditangani, Bagaimana?

Darsono menuturkan, kepala penis yang putus bersifat 'urgent' meskipun tidak mematikan. Penanganan medis di rumah sakit harus segera dilakukan agar tidak menimbulkan penyakit pada penis.

"(Tindakan) emergency-nya harus cepat," tutur Darsono.

Umumnya, orang tua menganggap luka tersebut adalah luka yang bisa 'sembuh' dengan sendirinya. Diungkapkan Darsono, berikut adalah penyakit-penyakit yang mempengaruhi apabila kepala penis yang terpotong tidak segera ditangani:

  • Saraf nekrosis
  • Penis membusuk
  • Infeksi pada penis

"Tetapi selama itu ditangani dengan baik oleh si dokter di rumah sakit, ya hasilnya akan baik juga," pungkas Darsono.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Kata MUI soal Hukum Sunat pada Perempuan: Rasulullah Tidak Menganjurkan"
[Gambas:Video 20detik]
(nor/dpra)

Hide Ads