"Sekitar pukul 10.30 Wita seorang nelayan Desa Perancak menemukan penyu sisik terjerat jaring miliknya, kemudian karena kondisi penyu sudah lemas, segera diserahkan untuk mendapatkan rehabilitasi," ungkap Koordinator Kelompok Pelestari Penyu Kurma Asih, I Wayan Anom Astika Jaya dikonfirmasi, Selasa (20/12/2022).
Anom juga menjelaskan, saat penyu diserahkan kondisinya cukup sehat, dan ada beberapa trutus atau parasit yang menempel di karapas bagian bawah dan sudah dibersihkan. "Karena cepat dilepaskan dari jeratan jaring, penyu ini dapat diselamatkan, dan masih mendapat penanganan di Kurma Asih," paparnya.
Untuk ukuran penyu sisik yang ditemukan nelayan Desa Perancak ini memang tidak terlalu besar, dengan ukuran karapas panjang 48 cm dan lebar 43 cm, namun karena kondisinya lemah jadi harus segera mendapat penanganan dan segera dilepaskan kembali.
"Penyu sisik yang ditemukan terjerat jaring nelayan ini masih kita rehabilitasi," jelas Anom.
Anom menambahkan, selain adanya upaya pelestarian dari berbagai kelompok pelestari penyu, salah satwa laut yang sudah terancam punah ini juga disinyalir masih ada oknum yang bertentangan dengan pelestarian.
"Seperti contoh masih saja ditemukan oknum yang menangkap dan mengkonsumsinya, ini harus bersama kita awasi agar tidak punah," ujarnya.
Disinggung mengenai pelepasliaran penyu tersebut, Anom mengatakan masih melakukan rehabilitasi untuk memastikan kesehatan penyu sebelum dilepaskan ke habitatnya.
"Saat ini masih ditempatkan di kolam untuk rehabilitasi beberapa hari ke depan, sehingga benar-benar siap untuk dilepasliarkan," tandasnya.
(hsa/dpra)