Pasien Suspek Rabies di RSUD Buleleng Meninggal Dunia

Buleleng

Pasien Suspek Rabies di RSUD Buleleng Meninggal Dunia

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Sabtu, 17 Des 2022 13:07 WIB
ilustrasi jenazah
Ilustrasi jenazah. Foto: thinkstock
Buleleng -

Putu Sudita (59) warga di Banjar Dinas Dangin Margi, Desa Tirtasari, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali meninggal dunia dengan status suspek rabies. Korban sebelumnya merupakan pasien suspek rabies yang sempat dirawat di Ruang Isolasi Sandat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buleleng, sejak Kamis (15/12/2022).

Direktur RSUD Kabupaten Buleleng dr Putu Arya Nugraha membenarkan kabar tersebut saat dikonfirmasi oleh detikBali. Arya Nugraha mengatakan bahwa korban meninggal dunia pada Sabtu (17/12/2022) sekitar pukul 11.00 Wita, siang hari tadi. Di mana jenazah korban sekarang sudah dipulangkan ke rumah duka, untuk dilakukan prosesi pemakaman oleh keluarga.

"Ya betul, meninggal tadi siang jam 11.00 Wita, dan jenazahnya saat ini telah dipulangkan ke rumah duka," kata Direktur RSUD Kabupaten Buleleng dr. Putu Arya Nugraha, kepada wartawan, Sabtu (17/12/2022) siang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk diketahui sebelumnya korban dilarikan ke RSUD Buleleng pada Kamis (15/12/2022) sekitar pukul 09.30 Wita. Ketika itu korban mengeluh badan lemas, takut air, takut udara, merasa sesak, dan badannya panas sejak tiga hari yang lau.

Keluhan itu identik dengan gejala rabies. Korban lalu ditempatkan di ruang isolasi Sandat untuk ditangani lebih lanjut.

ADVERTISEMENT

Arya mengungkapkan, korban sempat digigit anjing liar pada telunjuk tangan kanannya sekitar dua bulan yang lalu. Saat itu korban hendak memberi makan ayam peliharaanya.

Seketika, anjing liar berkelakuan aneh datang lalu menerkam dua ekor anak ayam miliknya. Tak hanya itu, anjing tersebut lantas menggigit jari telunjuk korban. Hanya saja, anjing yang menggigit gagal ditangkap.

Sayangnya korban tak mencuci luka bekas gigitan anjing itu dengan sabun dan air mengalir. Korban juga tidak langsung mendatangi fasilitas kesehatan (faskes) terdekat untuk memperoleh penanganan medis. Korban mengira bekas gigitan hanya berupa goresan kecil dan tidak parah.

"(Gigitan) anjing yang tidak kita kenal ya harus dicuci dengan sabun dan air mengalir, setelah itu wajib ke puskesmas atau ke rumah sakit untuk konsultasi apakah perlu VAR atau tidak. Saat ini masih di-tracing kalau ada yang kontak erat akan diberikan VAR juga," pungkasnya.




(nor/hsa)

Hide Ads