SMPN 5 Denpasar Dukung Percepatan Penerapan Kurikulum Merdeka

SMPN 5 Denpasar Dukung Percepatan Penerapan Kurikulum Merdeka

Nuranda Indrajaya - detikBali
Jumat, 16 Des 2022 21:38 WIB
Suasana pembukaan Workshop Kompetensi Menyongsong Kurikulum Merdeka di SMPN 5 Denpasar, Jumat (16/12/2022). (Foto: Nuranda Indrajaya/detikBali)
Suasana pembukaan Workshop Kompetensi Menyongsong Kurikulum Merdeka di SMPN 5 Denpasar, Jumat (16/12/2022). (Foto: Nuranda Indrajaya/detikBali)
Denpasar -

SMP Negeri 5 Denpasar menggelar workshop untuk mendukung percepatan penerapan Kurikulum Merdeka, 16-20 Desember 2022. Penerapan Kurikulum Merdeka dianggap perlu segera dilakukan sebagai upaya transformasi pendidikan nasional.

"Urgent sekali karena ini akan mendukung transformasi pendidikan nasional kita. Kalau ini lebih cepat, lebih baik, lebih bagus. Jadi begitu tertransformasi dampaknya ke SDM Indonesia jadi unggul dan hebat," kata Kepala Sekolah SMPN 5 Denpasar, Putu Eka Juliana Jaya, Jumat (16/12/2022).

"Bedanya dengan kurikulum sebelumnya (Prototype) mereka kan ada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD), harus ada penuntasan suatu materi ini kan berat beban. Kalau sekarang kita tidak ada penuntasan materi itu, jadi berdasarkan capaian pembelajaran masing-masing," timpalnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perempuan yang akrab disapa Wawa itu menambahkan, Kurikulum Merdeka mengandung berbagai hal positif. Termasuk dalam upaya meningkatkan aspek kematangan emosional, sosial, spiritual seorang anak.

"Jadi ini selain akademis, non akademis ini penting, sikap itu juga penting untuk mem-balance seutuhnya (holistik, red)," tambahnya.

Dijelaskan, workshop Kurikulum Merdeka dilakukan serempak untuk tiga tingkat yaitu kelas 7, 8 dan 9. Hal ini sekaligus sebagai percepatan dalam mengatasi learning loss akibat pandemi COVID-19 yang berkepanjangan.

Menurutnya, pelaksanaan workshop oleh sekolah lain kemungkinan dilakukan bertahap. Namun, adanya guru penggerak menjadi modal untuk memulai workshop itu lebih awal.

"Dan kami juga punya berbagai modal, seperti guru yang baik, staf yang baik, murid yang baik, orang tua yang baik ini semua kami jadikan modal atau aset," tandasnya.




(iws/dpra)

Hide Ads