Ini Langkah Gubernur Khofifah Dukung Percepatan Akreditasi PTKI se-Madura

Ini Langkah Gubernur Khofifah Dukung Percepatan Akreditasi PTKI se-Madura

Akhmad Zaini Zen - detikJatim
Sabtu, 24 Mei 2025 00:30 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat memberi sambutan di hadapan pengasuh ponpes dan akademisi di gedung Aula di Pondok Pesantren Alhamydi, Pamekasan
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat memberi sambutan di hadapan pengasuh ponpes dan akademisi di gedung Aula di Pondok Pesantren Alhamydi, Pamekasan (Foto: Akhmad Zaini Zen/detikJatim)
Pamekasan -

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyoroti status akreditasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di Madura. Sebab dari total sebanyak 33 PTKI, hanya 5 yang terakreditasi.

Karena hal ini, Khofifah meminta maaf atas kondisi tersebut. Permintaan maaf ini disampaikan kepada pimpinan akademisi dan para lora se-Madura.

"Saya minta maaf pak kiyai, ini karena minimnya komunikasi,saya berharap pendampingan yang dilakukan pada hari ini kongkritnya problem akses," kata Khofifah gedung Aula di Pondok Pesantren Alhamydi, Pamekasn Jumat (23/5/25) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khofifah kemudian menawarkan ide untuk membuat grup WhatsApp. Tujuaannya untuk mempermudah komunikasi antara pengasuh ponpes dan pihak Pemprov Jatim.

"Memang harus ada WA grup harus ada alamat email yang bisa membantu komunikasi dari PTKI yang akan memaksimalkan percepatan akreditasi, harus ada timeline kalau ada timeline maka kemudian aspek-aspek apa yang harus dipenuhi, saya minta tolong ada tim dari FPBD yang secara khusus membantu kecepatan akreditasi ini," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Tidak hanya itu, untuk memudahkan terlaksananya akreditasi PTKI se-Madura, nantinya akan didampingi LPPD (Lembaga Pengembangan Pendidikan Diniyah) Provinsi Jawa Timur.

Abdul Halim Soebahar selaku ketua LPPD Provinsi Jatim mengaku ini baru pertama kali memberikan pendampingan terhadap PTKI se-Madura. Pihaknya akan terus berjuang demi terwujudnya akreditasi PTKI Madura.

"Ini pertama kali dilakukan pembimbingan di Madura, selama ini ada dua Ma'had aly yang bisa mengakses ke Pemprov,padahal Madura terkenal dan ini harus adil. kegiatan ini akan berhasil jika 33 PTKI dan 5 Ma'had Aly digandeng," kata Halim.

Pendampingan terhadap Akademisi di kepesantrenan disambut baik oleh salah satu pengasuh Ponpes, Ra Abbas yang juga putra pengasuh Ponpes Alhamidy.

Ia mengaku sangat senang dengan dilakukannya pendampingan tersebut, pihaknya juga berharap akademisi di pesantren nantinya akan lebih maju lagi.

"Dengan pendampingan ini diharapkan dapat memberikan kemajuan kepada akademisi berbasis pesantren di Madura untuk mengatasi hal-hal yang kurang maksimal," ujar Ra Abbaas.

"Dan ini kehormatan bagi kami dalam memajukan akademisi di kepesantrenan dan berharap dari perguruan keagamaan ini lebih maju lagi meski sebenarnya secara kultural kita lebih awal," tandasnya.




(dpe/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads