Tokoh puri I Gusti Ngurah Alit Yudha, putra bungsu pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai, berpulang di RSUP Prof Ngoerah Denpasar, karena sakit jantung. Sebelum meninggal dunia, Gusti Ngurah Alit Yudha sempat hilang kesadaran hingga harus dirawat di ruang ICU.
Putri ketiga mendiang, I Gusti Ayu Agung Inda Trimafo Yudha menuturkan, kesehatan mendiang Ngurah Alit Yudha sebetulnya mulai menurun sejak beberapa tahun belakangan. Kala itu, almarhum mengeluhkan sakit dada yang mengarah ke jantung.
Hal itu diperkuat dari hasil pemeriksaan di salah satu rumah sakit swasta di Bali. "Puncaknya pada 2019. Waktu itu sempat kena serangan jantung dan dirawat di salah satu RS swasta. Ajung (ayah) recover sangat baik," tutur Inda Trimafo Yudha di rumah duka di Puri Carangsari, Senin (12/12/2022) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah dinyatakan pulih, tokoh lawas Partai Golkar Bali ini kembali menjalani hobinya. Seingat Inda, ayahandanya sangat senang mengadakan kegiatan penanaman pohon melibatkan organisasi hingga berbaur dengan sejumlah warga. Termasuk bersama orang-orang di Yayasan Kembali ke Desa.
"Beliau itu kalau dibilang enerjik, maunya. Tapi tidak dengan fisik. Ajung punya rasa free wild. Pokoknya kemerdekaan diri, harus bebas. Dulu pernah bilang, 'Saya tahu anak-anak saya sayang dengan saya. Tapi saya tidak suka diatur,' begitu," ungkap Inda menirukan ucapan mendiang ayahanda.
Gusti Ngurah Alit Yudha juga pernah terkena serangan jantung pada Januari 2022. Kala itu proses pemulihan terlaksana dengan baik setelah mendapat penanganan cepat dan perawatan intensif. Inda menegaskan, almarhum punya pantangan batuk selama riwayat jantung, sehingga keluarga harus betul-betul menjamin hal itu.
Pada Jumat (9/12/2022), Inda Trimafo mendapat telepon dari keluarga bahwa sang ayah kembali batuk-batuk. Ia yang saat itu tengah menghadiri pertemuan harus pulang untuk mengurus keperluan sang ayah ke RSUP Prof Ngoerah Denpasar.
Mendiang mendapat penanganan dari beberapa dokter. Dari hasil pemeriksaan itu diputuskan agar Gusti Ngurah Alit Yudha mendapat penanganan khusus di ICU Jantung atau ICCU.
"Jumat malam sudah mulai kehilangan kesadaran. Kemudian Senin (12/12/2022) pagi, saya yang menunggu di ruang ICU, saya lihat denyut jantung sudah nol. Obat sudah masuk maksimal, tapi tekanan darah menurun," terang Inda, sembari mengatakan ayahandanya meninggal sekitar pukul 12.30 Wita.
"Dulu juga pernah riwayat paru-paru tapi sudah sembuh. Ajung itu rentan batuk. Karena jantung pantangannya batuk. Sempat disarankan pasang ring tapi ajung tidak mau karena takut. Kami sudah rayu. Kami juga nggak nyangka ajung akan menolak dan akhirnya harus rutin minum obat," kenang dia.
Sementara itu suasana rumah duka di Puri Carangsari, Desa Petang, Kabupaten Badung, Bali, Senin (12/12/2022) malam, telah didatangi beberapa kerabat dekat Puri. Jenazah telah disemayamkan di rumah duka sejak pukul 16.00 Wita.
"Malam ini masih menghadap Ida Pedanda (tokoh agama) untuk menentukan hari baik pelaksanaan upacara (palebon). Apalagi dalam waktu dekat akan Hari Raya Galungan. Apakah upacara akan kami percepat atau menunggu setelah Galungan," ucapnya.
Gusti Ngurah Alit Yudha berpulang di usia 76 tahun. Sebelum dikenal menjabat Ketua Wantimbang Partai Golkar Bali periode 2020-2025, almarhum adalah Ketua Partai Golkar Provinsi Bali era tahun 1999-2005.
Sempat pula menjabat sebagai anggota DPRD Bali dan DPR RI di masa orde baru. Gusti Ngurah Alit Yudha terlibat aktif dalam pendirian Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) di Provinsi Bali sekaligus menjadi ketua pertamanya.
(irb/dpra)