- Pengertian Realistis
- Ciri-ciri Pribadi yang Realistis 1. Menikmati Aktivitas Langsung 2. Belajar Sambil Melakukan 3. Berorientasi Pada Tugas 3. Berkomunikasi dengan Jujur 4. Menyukai Lingkungan Kerja Teknis
- Cara Menjadi Pribadi yang Realistis 1. Bicara pada Diri Sendiri 2. Kenali Pikiran yang Menyebabkan Cemas 3. Menemukan Tujuan yang Realistis
- Perbedaan Realistis dan Idealis
Realistis merupakan salah satu cara berpikir di mana orang tersebut mampu memperhitungkan sesuatu sesuai kemampuannya dan tidak lagi memegang prinsip atau ideologi yang dinilai tidak relevan dengan kenyataan hidupnya. Orang yang realistis biasanya berpikir sesuai situasi dan kondisi yang dihadapinya secara langsung, bukan hanya imajinasi atau angan-angan.
Dalam artikel ini, kita akan memahami lebih jauh mengenai apa itu realistis dan ciri-cirinya, serta bagaimana seorang individu yang realistis berpikir. Apakah kita bisa belajar menjadi individu yang realistis? Tentu bisa. Ada pula cara-cara membentuk diri menjadi pribadi yang realistis. Simak penjelasan lengkap berikut ini!
Pengertian Realistis
Mengutip Marzianti Husnul Tohirah dalam Makalah Pengembangan Kepribadian Poltekkes Mataram, realistis adalah cara berpikir yang penuh perhitungan dan sesuai dengan kemampuan, sehingga gagasan yang diajukan bukan hanya angan-angan tapi suatu kenyataan. Realistis juga dipahami sebagai kondisi seseorang merasa sudah tidak harus berpegang pada prinsip dasar yang semula dimiliki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Orang yang berpikir realistis adalah orang yang melihat situasi dan cermat dalam melihat suatu peluang. Mereka tidak hanya berpegangan pada angan-angan tetapi juga memiliki rencana dan langkah yang bisa mewujudkan keinginan tersebut. Ciri-ciri orang realistis akan dibahas pada bagian berikutnya.
Ciri-ciri Pribadi yang Realistis
Profesor emeritus dari Johns Hopkins University, John Holland, dalam situs hopkinsmedicine.org menjelaskan beberapa ciri-ciri pribadi yang realistis sebagai berikut.
1. Menikmati Aktivitas Langsung
Individu yang realistis cenderung aktif dan stabil, sehingga mereka menikmati aktivitas langsung atau manual. Misalnya membangun sesuatu, mekanik, mesin, dan atletik. Orang yang realistis juga menikmati aktivitas fisik dan di luar ruangan.
2. Belajar Sambil Melakukan
Individu yang realistis biasanya memahami sesuatu karena melakukannya. Atau istilah populernya adalah learning by doing atau belajar sambil melakukan. Bagi mereka, lebih menyenangkan untuk mempelajari sesuatu dengan melakukannya secara praktikal daripada hanya mempelajari teori.
3. Berorientasi Pada Tugas
Menyambung ciri-ciri sebelumnya, individu yang realistis lebih berorientasi pada tugas daripada menghabiskan waktu lama untuk belajar dalam ruangan atau kelas.
3. Berkomunikasi dengan Jujur
Individu yang realistis cenderung berkomunikasi secara jujur, langsung, dan mengedepankan hal-hal yang bersifat materi. Namun, hal ini membuat orang yang realistis terkadang lebih nyaman pada aktivitas yang bersifat individualis daripada membangun hubungan dengan manusia lain.
4. Menyukai Lingkungan Kerja Teknis
Individu yang realistis lebih suka berada pada lingkungan kerja yang memupuk kompetensi teknis dan pekerjaan yang memungkinkan mereka menghasilkan sesuatu atau karya yang nyata. Mereka kurang suka dan kurang mahir dalam menghasilkan sesuatu yang masih bersifat angan-angan dan imajiner. Karier individu yang realistis biasanya berkenaan dengan mekanik, dokter, atau militer.
Cara Menjadi Pribadi yang Realistis
Dikutip dari Makalah Pengembangan Kepribadian Poltekkes Mataram, berpikir realistis artinya melihat semua aspek dalam sebuah situasi, baik itu positif, negatif, atau netral, sebelum membuat keputusan. Dengan kata lain, berpikir realistis artinya melihat diri sendiri, orang lain, dan dunia dengan cara yang adil dan seimbang.
Lalu bagaimana cara menjadi pribadi yang realistis? Berikut penjelasannya.
1. Bicara pada Diri Sendiri
Pemikiran biasanya kita ketahui dan katakan tapi belum atau tidak diucapkan kepada orang lain melalui mulut. Hal ini dikenal juga sebagai tindakan bicara pada diri sendiri. Kita bisa melatih diri menjadi pribadi yang realistis dengan membiasakan diri bicara pada diri sendiri, sehingga memahami apa yang kita pikirkan dan pengaruhnya terhadap perasaan dan tindakan kita.
2. Kenali Pikiran yang Menyebabkan Cemas
Realistis bukan berarti tidak memiliki ketakutan atau kecemasan. Justru dengan berpikir realistis, terkadang kita malah menjadi lebih takut. Karena itu, kita perlu mengenali apa penyebab diri kita merasa cemas. Beri perhatian pada perubahan yang menimbulkan kecemasan.
Sebagai contoh, ketika bertemu dengan seekor anjing, kecemasan kita ditentukan oleh pikiran kita sendiri. Jika kita berpikir bahwa anjing itu berbahaya dan akan menggigit, kita merasa cemas. Sebaliknya, jika kita berpikir bahwa anjing itu lucu, maka kita akan merasa tenang.
3. Menemukan Tujuan yang Realistis
Seseorang bisa menjadi pribadi yang realistis ketika mereka juga mengejar sesuatu yang realistis atau nyata. Karena itu kita perlu memilih dan memilah tujuan yang ingin kita kejar. Jika tahu bahwa tujuan itu realistis, kita akan menyusun strategi untuk mencapainya dengan cara-cara yang realistis pula. Hal ini didukung dengan berbagai modal yang kita miliki, baik itu pemahaman, pengetahuan, maupun materi.
Perbedaan Realistis dan Idealis
Lawan kata atau sinonim realistis adalah idealis. Idealis adalah kondisi di mana seseorang masih memegang teguh suatu prinsip atau ideologi yang berpengaruh pada setiap sisi kehidupannya. Nah, ketika prinsip atau ideologi itu bukan lagi menjadi hal utama dan tidak selalu harus dituruti karena dirasa tidak relevan dengan realita, maka orang tersebut dikatakan realistis.
Bersikap idealis maupun realistis sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan. Bukan berarti orang yang bersikap idealis tidak sebaik orang dengan sikap realistis, begitu pula sebaliknya. Asalkan sikap tersebut tidak menimbulkan kerugian baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain di sekitarnya.
Nah, demikian penjelasan mengenai realistis beserta ciri-ciri dan cara berpikirnya. Apakah kamu termasuk orang yang berkepribadian realistis atau idealis? Semoga informasi ini bermanfaat ya, detikers!
(des/fds)