Resistensi Adalah: Pengertian, Bentuk, dan Pemicunya

Resistensi Adalah: Pengertian, Bentuk, dan Pemicunya

ilham fikriansyah - detikBali
Kamis, 08 Des 2022 07:01 WIB
Ilustrasi resistensi.
Foto: Jon Tyson/Unsplash
-

Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, detikers sering menemukan sejumlah hal yang pro dan kontra. Misalnya, kamu mendengar pendapat dari seorang pemimpin perusahaan yang pro dengan karyawannya, sebagai karyawan tentu kamu senang atas hal tersebut.

Tapi, lain halnya jika pemimpin tersebut mengucapkan hal yang kontra dengan karyawan. Tentu, para karyawan akan menentang keras dan menolak pendapat tersebut secara lantang.

Nah, berbagai penolakan yang diutarakan oleh karyawan dalam contoh di atas sering disebut sebagai resistensi. Sikap ini dilakukan sebagai bentuk melawan dan menentang atas hal yang tidak disetujui oleh golongan tertentu, dalam contoh tersebut adalah karyawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, apa sih resistensi itu? Lalu apa yang menyebabkan terjadinya resistensi? Simak pembahasannya secara lengkap dalam artikel ini yuk detikers.

Pengertian Resistensi

Dijelaskan dalam e-Jurnal berjudul Memahami dan Mengelola Resistensi Atas Perubahan oleh Vitalis Tarsan, resistensi atau penolakan adalah sikap atau tindakan yang menentang, melawan, menampik, atau menghalau suatu tekanan/perintah/anjuran yang datang dari luar.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, menurut Michael Hardt dan A Negri (2004) resistensi adalah sebuah fenomena yang merujuk pada situasi sosial di mana pihak-pihak yang dirugikan dalam struktur sosial masyarakat kemudian melakukan perlawanan terhadap pihak-pihak yang merugikannya.

Dalam sejarahnya, resistensi juga memiliki bentuk yang berbeda-beda dari masa ke masa. Hal ini bisa terjadi karena terdapat perubahan di dalam ruang lingkup masyarakat atau organisasi.

Selain itu, resistensi juga memiliki konsep yang sangat luas. Meski demikian, pada dasarnya resistensi ingin menjelaskan bahwa terdapat perlawanan yang dilakukan oleh masyarakat atau suatu golongan yang tertindas karena merasa tidak adil.

Lalu menurut Scott (2000), resistensi adalah segala tindakan yang dilakukan oleh masyarakat kelas bawah terhadap masyarakat kelas atas dengan maksud melunakkan atau menolak sejumlah tuntutan yang memberatkan mereka. Beberapa tuntutan yang sering memberatkan masyarakat kelas bawah seperti biaya sewa dan pajak dengan jumlah persen yang terlalu besar.

Bentuk Resistensi

Dijelaskan dalam buku Senjatanya Orang-orang yang Kalah: Bentuk Perlawanan Sehari-hari Kaum Petani oleh Scott J, resistensi dalam ruang lingkup masyarakat terbagi menjadi dua bentuk, yakni resistensi langsung dan tidak langsung. Lantas, apa yang membedakan antara keduanya? Simak penjelasannya di bawah ini:

1. Resistensi Langsung

Resistensi langsung dalam ruang lingkup masyarakat dilakukan secara terang-terangan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya resistensi langsung, mulai dari adanya penindasan, ancaman, tekanan, dan paksaan yang dilakukan oleh sejumlah orang, seperti pemilik tanah, pemilik modal, pemerintah, maupun pihak lainnya.

2. Resistensi Tidak Langsung

Apabila resistensi langsung terjadi secara terang-terangan dan berhadapan langsung, lain halnya dengan resistensi tidak langsung yang mana perlawanannya dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Namun, dalam berbagai kasus resistensi tidak langsung mampu mencapai hasil yang lebih besar jika dibandingkan resistensi yang dilakukan secara langsung.

Kenali Pemicu Resistensi

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan terjadinya resistensi di dalam lingkungan masyarakat. Resistensi tak hanya sekadar langkah nyata yang dilakukan masyarakat, namun juga sebagai bentuk sikap perlawanan atas tindakan atau pendapat yang mengandung kontra.

Dikutip dari e-Jurnal berjudul Identifikasi Pola Psikologi Komunikasi Resisten dalam Masyarakat oleh Wahyuni, berikut sejumlah pemicu terjadinya resistensi:

1. Ketidaksukaan Terhadap Perubahan

Faktor pertama yang memicu masyarakat melakukan resistensi karena ketidaksukaan terhadap sebuah perubahan. Sebab, tidak semua masyarakat mau menerima perubahan, apalagi perbuatan tersebut merupakan sesuatu yang sulit diterima dalam lingkungan sosial.

Terkadang, perubahan yang bertujuan untuk membawa kehidupan lebih baik lagi juga sulit diterima masyarakat. Bila hal ini terjadi, perlu dilakukan sosialisasi secara humanis agar masyarakat terbuka dan mau menerima perubahan.

2. Kejutan dan Ketakutan yang Tidak Diketahui

Kejutan dan ketakutan yang tidak diketahui oleh masyarakat dapat memicu terjadinya resistensi. Dalam hal ini, ketika terjadi perubahan inovasi dan radikal yang berbeda namun diumumkan tanpa adanya pemberitahuan, maka dapat mengakibatkan masyarakat menjadi takut terhadap implementasi perubahan tersebut.

3. Muncul Rasa Tidak Percaya

Dalam ruang lingkup masyarakat tentu dibutuhkan rasa percaya antara satu sama lain. Kepercayaan melibatkan intens dan perilaku timbal balik dari pihak-pihak yang terlibat.

Nah, muncul rasa tidak percaya dapat menyebabkan kegagalan dari suatu perubahan. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya karena menyimpan suatu rahasia yang tidak diketahui oleh orang lain, lantas hal tersebut dapat menimbulkan ketidakpercayaan sesama masyarakat yang lebih luas lagi.

4. Rasa Takut Akan Kegagalan

Pemicu terjadinya resistensi di kalangan masyarakat bisa disebabkan oleh rasa takut akan kegagalan. Biasanya hal ini disebabkan oleh tekanan dari luar yang dapat menimbulkan keraguan, dari keraguan tersebut secara perlahan dapat mengikis rasa percaya diri dan akhirnya khawatir mengalami kegagalan.

5. Kehilangan Status atau Job Security

Perubahan administratif dan teknologi ternyata dapat mengancam sebagian masyarakat, khususnya bagi mereka yang tidak mau menerima perubahan baru. Sebab, masyarakat yang takut akan perubahan juga khawatir akan kehilangan status dalam pekerjaan karena disingkirkan oleh alat dan teknologi yang lebih canggih.

6. Merasa Tidak Nyaman dan Tidak Mendapat Kepastian

Pemicu resistensi yang terakhir bisa disebabkan oleh adanya rasa tidak nyaman dan ketidakpastian akan suatu hal. Bagi sejumlah orang, perubahan merupakan bentuk ketidakpastian yang bisa menimbulkan berbagai hal, seperti kurangnya keyakinan bahwa mereka memiliki keterampilan ataupun kemampuan yang dibutuhkan dalam situasi pasca terjadinya perubahan.

Nah, itu dia detikers penjelasan mengenai resistensi beserta bentuk dan pemicunya. Semoga artikel ini dapat membantu kamu dalam memahami apa itu resistensi dan penyebabnya.




(ilf/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads