Solar Langka, Operasional Truk Angkutan Sampah di Buleleng Tersendat

Solar Langka, Operasional Truk Angkutan Sampah di Buleleng Tersendat

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Rabu, 07 Des 2022 21:30 WIB
Antrean panjang terjadi di salah satu SPBU di Buleleng, Bali, Selasa (6/12/2022).
Antrean panjang terjadi di salah satu SPBU di Buleleng, Bali, Selasa (6/12/2022). (Foto: Made Wijaya Kusuma)
Buleleng -

Aktivitas pengangkutan sampah di wilayah Kabupaten Buleleng tersendat. Hal itu menyusul langkanya ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di Bali sejak beberapa hari terakhir. Akibatnya, sampah pun menumpuk.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng, Gede Melandrat mengatakan aktivitas pengangkutan sampah sebenarnya rutin dilakukan dan sudah terjadwal. Kelangkaan solar menyebabkan truk pengangkut sampah tidak bisa beroperasi.

"Dampaknya pengangkutan sampah tidak sesuai dengan jadwal, sehingga sampah dari TPS ke TPA mengalami perubahan jadwal akibat pengiriman solar yang terhambat," kata Kepala DLH Kabupaten Gede Melandrat kepada detikBali, Rabu (7/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melandrat menambahkan, jumlah armada pengangkut sampah yang dimiliki DLH Kabupaten Buleleng berjumlah 27 truk. Puluhan armada tersebut melayani pengangkutan sampah perkotaan, TPS, dan desa-desa yang sudah memiliki surat perjanjian kerjasama (SPK) dengan tujuan akhir di TPA Bengkala.

Pihaknya berencana membuat skema baru pengangkutan sampah. Termasuk membuat anggaran tidak hanya untuk bahan bakar solar, tetapi bahan bakar sejenis seperti dexlite. Hal itu dilakukan guna menghindari tersendatnya pengangkutan sampah saat ketersediaan solar terbatas.

"Kita harus siap dengan anggaran yang berbeda, ini bukan masalah pelat merah, tapi tugas yang kita emban kebersihan pengangkutan sampah," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, antrean kendaraan terjadi di sejumlah SPBU di Bali hingga membuat jalanan macet. Bahkan, sopir truk dan kendaraan lain harus antre berjam-jam untuk mendapatkan solar.

Pjs Area Manager Comrel & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Mutiara Evy Junita mengatakan antrean kendaraan di sejumlah SPBU di Bali terjadi lantaran adanya pembatasan kuota solar. Ia menyebut kuota solar di beberapa SPBU di Bali sudah habis.

"Karena ada aturan pembatasan kuota solar dari regulator. Pertamina menyalurkan solar subsidi sudah sesuai dengan aturan kuota yang ditetapkan oleh regulator, dalam hal ini BPH Migas," jara Evy, Senin (5/12/2022).




(iws/hsa)

Hide Ads