Tim vaksinator rabies Jembrana melakukan vaksinasi darurat di Kelurahan Gilimanuk, Melaya, Jembrana, Bali, Rabu (7/12/2022). Langkah tersebut menyusul keluarnya hasil sampel otak anjing yang menggigit empat warga yang dinyatakan positif terjangkit virus rabies.
Pantauan detikBali, petugas tampak kejar-kejaran hingga ke pinggir pantai memburu anjing liar untuk kemudian diberikan vaksin menggunakan alat berupa tulup. Selain itu, vaksin rabies juga diberikan terhadap anjing peliharaan warga menggunakan jarum suntik.
"Kita bagi lima tim karena populasi di wilayah Gilimanuk ini cukup besar hingga 718 estimasi, sehingga tim harus bekerja cepat. Selain melakukan penyuntikan langsung, kita juga mengerahkan tim tulup untuk anjing yang liar," kata Sub Koordinator Kesehatan Hewan, Bidang Keswan dan Kesmavet, Dinas Pertanian dan Pengan Jembrana I Gusti Ngurah Bagus Rai Mulyawan, Rabu (07/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulyawan menjelaskan, stok vaksin yang disediakan kegiatan vaksinasi emergency di Gilimanuk sudah melebihi dari total populasi yang ada. Sehingga, proses pemberian vaksin untuk 4 wilayah di Kelurahan Gilimanuk akan dituntaskan hari ini.
"Untuk vaksin kita bawa lebih, sehingga hari ini harapannya selesai semua," paparnya.
Anjing Rabies Gigit Warga hingga Kucing
Berdasarkan hasil investigasi penelusuran anjing rabies ini, Mulyawan menyebut masih banyak yang menjadi korban gigitan anjing yang diduga rabies. Sebelum menggigit empat warga, anjing rabies itu juga sempat berkelahi dengan sejumlah anjing dan kucing di wilayah tersebut.
"Kita temukan beberapa warga yang sudah sempat digigit, sehingga kita edukasi untuk melaksanakan vaksinasi VAR di faskes terdekat. Tidak hanya melalui gigitan, penyebaran rabies juga dapat melalui jilatan yang masuk ke pori-pori, ini yang kita antisipasi," papar Mulyawan.
Dari hasil penyelidikan, imbuh Mulyawan, ditemukan 1 warga yang sempat digigit oleh seekor kucing yang sempat kontak dengan anjing positif rabies. Warga tersebut kemudian diberikan VAR pada Selasa kemarin.
"Ada dua warga yang juga sempat kontak dengan anjing rabies ini, dan kami arahkan untuk di VAR hari ini," imbuhnya.
Dirinya juga mengatakan melakukan pendekatan dengan warga pemilik anjing yang sempat kontak dengan anjing positif rabies agar mengkandangkan anjingnya selama 14 hari masa observasi. "Kita tidak lakukan pengambilan sampel lagi karena sudah positif, jadi dilakukan observasi saja," tandasnya.
Sementara itu, pemilik anjing positif rabies, Ni Made Sudiasih (36) menjelaskan anjing peliharaannya sempat menunjukkan perubahan perilaku menjadi agresif. Dua hari sebelumnya, anjing tersebut berkelahi dengan anjing tetangganya. Tak hanya itu, anjing tetangganya itu kemudian sempat menggigit majikannya.
"Setelah digigit anjing tetangga, besoknya berkelahi dengan kucing juga. Dan kucingnya sempat gigit seorang warga, namun sudah di-VAR kemarin. Saya takut juga kalau sampai kena rabies," bebernya.
(iws/dpra)