"Sebelum ngantre di sini, saya dari jam 07.00 pagi sudah keliling untuk cari solar, dari SPBU Dharma Sabha, Tohpati, dan Bulung Indah. Kebanyakan habis dan antreannya full jadinya, saya ke sini karena tadi antreannya nggak terlalu panjang," kata salah sopir truk Gede Sukanada (29) saat ditemui detikBali.
Sukanada pun mengaku telah mengantre di SPBU tersebut sejak pukul 11.00 Wita. Untuk mengisi kekosongan waktunya tersebut, kata Sukanada, dirinya memilih untuk mengobrol dengan sopir-sopir lainnya yang juga mengantre di tempat tersebut.
Menurutnya, sulitnya mencari solar tersebut telah ia alami sejak tiga hari lalu. Akibatnya, pekerjaannya mengantar material pun terganggu.
"Biasanya saya mengantar batu kapur dan pasir ke area Denpasar dan Tabanan. Sehari itu biasanya bisa nganter 2 kali tapi, karena ini (sulit dapat solar) cuma bisa sekali nganter barang," aku pria yang telah berprofesi sebagai sopir sejak 8 tahun ini.
Tak berbeda jauh dengan Sukanada, sopir bus pariwisata Hans Roland (34) juga mengeluhkan imbas dari sulitnya mencari solar tersebut kepada pekerjaannya.
"Saya sangat terganggu sekali karena semuanya jadi nggak maksimal, biasanya sehari itu saya bisa ngantar tamu ke 3-4 objek wisata tapi, gara-gara harus antre solar jadinya, cuma bisa antar tamu ke 1 objek saja dan maksimal 2 objek," ucap Hans.
Kepada detikBali, Hans mengaku telah mengantri di SPBU tersebut sejak pukul 09.00 Wita. Sebelum memilih untuk datang ke SPBU tersebut, Hans menuturkan dirinya telah berkeliling kawasan Badung hingga Denpasar untuk mencari solar. Namun, banyak SPBU yang juga kehabisan stok solar.
"Saya minta tolong ke pemerintah supaya stok solar lebih dimaksimalkan lagi, khususnya untuk bulan Desember dan Januari karena bulan-bulan itu bakal banyak tamu yang datang ke Bali," ungkapnya.
Sementara itu, Pengawas SPBU 54.801.08 Gusti Made Astawa (63) mengakui, berdasarkan informasi dari sesama rekan seprofesinya, diketahui bahwa beberapa SPBU di Denpasar juga tengah mengalami kekosongan stok solar selama beberapa waktu belakangan ini. Sementara untuk di SPBU 54.801.08 sendiri sejak tanggal 1 Desember 2022 stok solar kosong dan stok solar baru datang pada Senin (5/12/2022).
"Tadi dapat stok sekitar 16 ribu kilo liter solar. Kalau situasi normal biasanya antrean tidak sepanjang sekarang ini, saya juga tumben lihat yang seperti ini mungkin karena memang SPBU lain banyak yang kosong juga," ungkapnya.
Sementara disinggung terkait adakah informasi resmi dari pihak Pertamina terkait langkanya solar tersebut, Astawa mengaku hingga kini belum mendapatkan informasi lebih detail tentang hal tersebut.
(nor/hsa)