Gunung Api Semeru di Jawa Timur kembali erupsi. Muntahan awan panas guguran (APG) bahkan mencapai radius 5-7 kilometer pada Minggu (31/12/2022) dini hari. Detik-detik erupsi Gunung Semeru teramati dari pantauan CCTV Semeru.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan, Gunung Semeru memuntahkan awan panas sejak pukul 02.46 WIB. Fenomena tersebut masih berlangsung hingga pagi pukul 07.42 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gunung Api Semeru kembali muntahkan Awan Panas Guguran (APG) pada hari Minggu (4/12) sejak pukul 02.46 WIB, dengan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara dan selatan setinggi kurang lebih 1.500 meter di atas puncak," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, Minggu (4/12/2022), dikutip dari detikNews.
"Berdasarkan pantauan CCTV Semeru, fenomena APG terus berlangsung hingga pagi ini pukul 07.42 WIB dengan jarak luncur bervariasi antara 5 sampai 7 kilometer. Saat siaran pers ini dibuat, fenomena APG Gunung Api Semeru masih berlangsung," ujarnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang turun ke lapangan dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat.
"Kami sudah berada di pos pantau. APG saat ini masih berlangsung dengan jarak antara 5 sampai 7 kilometer. Pos pantau kita jaraknya kurang lebih 12 kilometer dari puncak," kata Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Lumajang Joko Sambang.
Menurut Joko, pantauan di lapangan bersama tim PVMBG menunjukkan abu vulkanik membumbung tinggi ke atas dan cenderung mengarah ke selatan. Tim BPBD Kabupaten Lumajang membagikan masker gratis kepada warga sebagai antisipasi adanya dampak risiko abu vulkanik.
"Abu vulkanik mengarah ke selatan, ke Rowo Baung. Di sana sudah ada teman-teman membagikan masker dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat," imbuhnya.
Terkait meningkatnya aktivitas Gunung Semeru, PVMBG mengimbau masyarakat agar menjauhi wilayah sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru. Hal itu dilakukan lantaran rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). Sejauh ini, PVMBG masih menetapkan status 'siaga' atau level III untuk Gunung Api Semeru.
"Masyarakat diharapkan selalu mewaspadai potensi APG, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunungapi Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," imbuhnya.
(iws/dpra)