"Tahun depan saya sudah berkomitmen dengan Pak Walikota, kami akan menyelenggarakan hal yang seperti ini lebih meriah lagi karena kami melihat disabilitas di sini kalau kami berikan mereka kesempatan untuk tampil ternyata memberikan kepuasan pada kita," ucap Wakil Walikota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa.
Tak tanggung-tanggung, kata Arya Wibawa, pihaknya akan menggelar sebuah festival sehingga bakat dan kreativitas para penyandang disabilitas dapat terwadahi.
"Saya gembira sekali bisa melihat talent dari anak-anak disabilitas yang ada di Kota Denpasar ini. Mereka sanggup mengisi ruang-ruang kekosongan kreativitas di Denpasar. Saya juga sudah tugaskan untuk memberikan kesempatan kepada mereka agar bisa berlatih menabuh dan tampil di tahun depan," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar I Gusti Ayu Laxmy Saraswaty mengatakan, kegiatan perayaan Hari Disabilitas Internasional tersebut bukanlah hanya semata-mata pagelaran bakat. Namun juga, sebagai motivasi agar para disabilitas kian mandiri, berbahagia, dan mampu berimprovisasi dalam hidupnya.
Menurutnya, berdasarkan data Dinas Sosial Kota Denpasar, untuk saat ini tercatat ada 1.473 disabilitas di Kota Denpasar.
"Di Hari Disabilitas Internasional ini kami juga akan melakukan pelatihan untuk pertuni, pelatihan pijat spa, dan pelatihan UMKM. Kami juga baru saja meresmikan Graha Nawasena, yaitu rumah harapan bagi disabilitas," ucap Laxmy ketika ditemui di Gedung Dharma Negara Alaya, Denpasar, Bali, Sabtu (3/12/2022) malam.
Ia menuturkan, di rumah harapan tersebut, para disabilitas dapat melakukan aktivitas wirausaha. Selain itu, terhitung dari tanggal 2-4 Desember 2022, sebanyak 15 UMKM dari penyandang disabilitas tengah melakukan pameran produk unggulannya.
Di sisi lain, detikBali berkesempatan berbincang dengan salah satu peserta acara Gempita Ekspresi Disabilitas I Wayan Damai. Pria yang juga sebagai pembina Yayasan para penyandang disabilitas di Gianyar, Bali, yakni Yayasan Cahaya Mutiara ini menyebut acara perayaan tersebut merupakan salah satu upaya untuk mengingatkan penyandang disabilitas untuk bisa terus maju dalam hidupnya.
"Saya juga sering memberikan masukan kepada teman-teman agar lebih bersemangat dan jangan menunjukkan kelemahan tapi, tunjukkan kualitas. Karena dengan kualitas kita akan diakui. Dengan menjadi lebih mandiri atau bekerja ini menjadikan pandangan masyarakat berubah terhadap kita," ungkapnya.
(nor/hsa)