Proyek Shortcut Canggu Dimulai 2023, Gusur Sebagian Permukiman Warga

Badung

Proyek Shortcut Canggu Dimulai 2023, Gusur Sebagian Permukiman Warga

Agus Eka Purna Negara - detikBali
Senin, 28 Nov 2022 16:13 WIB
Kendaraan yang melintas di simpang Tibubeneng-Dalung. Kendaraan dari arah Kerobokan menuju Tanah Lot terpantau padat, Senin (28/11/2022).
Foto: Kendaraan yang melintas di simpang Tibubeneng-Dalung. Kendaraan dari arah Kerobokan menuju Tanah Lot terpantau padat, Senin (28/11/2022). (Agus Eka/detikBali)
Badung -

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung, Ida Bagus Surya Suamba menegaskan penataan simpang Tibubeneng, Canggu, dan Dalung dimulai pada 2023. Ini untuk mengatasi macet jalur Canggu-Tanah Lot yang makin parah.

Sementara itu proses diawali dengan sosialisasi pembebasan lahan dengan warga, dibantu pihak Desa Tibubeneng.

Ini dilakukan lantaran penataan dengan pembuatan shortcut sepanjang 400,33 meter dengan lebar 10 meter itu akan mengenai sebagian kecil permukiman warga dan lahan hijau. Surya menegaskan telah merancang peta kemacetan di kawasan Kuta, Legian, Seminyak, Canggu, Tibubeneng, Dalung, hingga sekitarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasilnya pemerintah berencana meneruskan penataan dengan jalan baru di simpang Banjar Tandeg Desa Tibubeneng ke arah barat dengan pengaturan lalu lintas yang dirancang satu arah ke barat. Yakni dari arah Kerobokan menuju Tanah Lot (Tabanan). Begitu pula sebaliknya untuk ruas jalan yang lama.

Selain itu, penataan kawasan simpang Tibubeneng juga disertai rancangan pembangunan bundaran untuk mengatur arus lalu lintas dua arah. "Jadi rekayasa jalur di shortcut dilalui kendaraan dari Kerobokan lurus ke arah barat (Tanah Lot). Jalan yang ada saat ini nanti dari arah sebaliknya," jelas Surya Suamba, Senin (28/11/2022).

ADVERTISEMENT

Menurutnya, rancangan ini adalah satu-satunya yang bisa diupayakan untuk mengurai kemacetan di simpang Tibubeneng yang berlarut beberapa tahun. Sebab untuk pelebaran jalan yang ada saat ini tentu tidak mungkin karena kewenangan ada di Pemprov Bali.

Ia menyadari, kapasitas jalan di sana sudah tidak mampu menampung kendaraan. Terutama di jam kerja, dan waktu tertentu lainnya. Terlebih jalur Kerobokan-Tanah Lot kian padat seiring berkembangnya kawasan pariwisata sekitar.

Meski demikian, terkait berapa besaran dana yang diperlukan, ia hanya menegaskan telah diplot pada anggaran tahun 2023. "Yang jelas di APBD Induk 2023 terpasang. Termasuk untuk pembebasan lahan, sifatnya gelondongan. Nanti kami sampaikan," tukasnya.




(hsa/dpra)

Hide Ads