2 Warga Inggris Hina Endek Bali, Warganet Se-Indonesia Ngamuk

Tim detikInet - detikBali
Kamis, 17 Nov 2022 12:42 WIB
Bali -

Banyak pujian terhadap endek Bali yang digunakan para delegasi KTT G20 saat jamuan makan malam di GWK Selasa malam (15/11/2022). Namun, dua warga Inggris, Mahyar Tousi dan Sophie Corcoran menilai sebaliknya. Mereka menghina kain tenun tradisional tersebut.

Alhasil keduanya jadi sasaran amuk warganet Indonesia. Mahyar dan Sophie dianggap menghina budaya Indonesia lewat cuitannya.

Mahyar merupakan YouTuber sekaligus influencer sayap kanan Inggris. Lewat akun Twitternya, Tous menyoroti pakaian yang dikenakan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, Perdana Menteri Kanada Justin Tredeau, Presiden FIFA Gianni Infantino, Menteri Perdagangan Indonesia Zulkifli Hasan dan pendiri World Economic Forum (WEF) Klaus Martin Schwab.

"Apa yang dikenakan para idiot ini," tulis Mahyar Tousi di akun Twitter pribadinya @MayharTousi, Rabu (16/11/2022).

Kicauan tersebut pun viral, warganet Indonesia langsung menyerbu akun Tousi. Kewalahan, dia pun menghapus kicauannya tersebut.

"Orang sayap kanan Inggris menghapus cuitanya setelah dirujak karena mengejek endek/batik. Warganet Indonesia tetap tak terkalahkan," ujar Max Walden, Editor Election Watch menanggapi hilangnya tweet Tousi.

Selang beberapa waktu, Tousi me-posting thread klarifikasi. Dia mengaku dapat banyak ancaman, termasuk pembunuhan.

"Menyusul sejumlah ancaman pembunuhan, dan pesan dari warga negara Indonesia dan pejabat pemerintah, saya ingin menyampaikan foto ini yang diunggah di media sosial oleh banyak dari kita di Inggris yang telah menyebabkan pelanggaran di Indonesia," tulis Tousi mengawali klarifikasinya.

Dia menerangkan biasanya para politisi memanfaatkan budaya demi kepentingan mereka. Karena itu dia sama sekali tidak punya niat menyinggung.

"Kami biasanya menemukan politisi kami menjadi kaki tangan kelompok dan budaya untuk tujuan PR (public relation) ... ngeri dan berusaha keras. Tidak ada niat untuk menyinggung tradisi budaya mana pun. Kami akan mengkritik politisi bahkan jika mereka mengenakan hoodie London timur hanya untuk "berhubungan" dengan daerah tersebut," ujarnya.

"Semua budaya dan tradisi memiliki karakteristik uniknya masing-masing dan tidak boleh dihina secara acak, atau dimanfaatkan oleh politisi dan selebritas untuk tujuan mencari perhatian," lanjutnya.

Sayangnya karena tidak menyampaikan permintaan maaf, akun Tousi terus diserang netizen yang tidak terima batik Bali dihina. Namun pada akhirnya pria yang mengaku 'Cancelled by Iran' itu meminta maaf atas tweetnya.

"Sekali lagi, saya mohon maaf atas kesalahan yang tidak disengaja yang disebabkan oleh tweet bercanda tentang pemimpin G20 yang mengenakan pakaian adat Indonesia. Kami di Inggris membuat lelucon tentang Sunak & Trudeau yang memakainya tidak memiliki niat buruk dan tidak mengetahui budayanya," tulis Tousi.

Meski begitu sepertinya netizen belum sepenuhnya menerima permohonan maaf Tousi. Terbukti tweet tersebut masih diserbu warganet.

Sophie Corcoran 'dirujak' di halaman selanjutnya




(hsa/dpra)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork