Presiden Rusia Vladimir Putin dipastikan tak hadir Konferensi Tingkat Tinggi The Groups of Twenty (KTT G20) di Bali. Putin disebut mempunyai kesibukan di dalam negeri sehingga tak bisa menghadiri pertemuan rapat tingkat kepala negara/pemerintahan ini.
"Ya jadi saya kira resmi sudah diberitahu Presiden Rusia tidak datang, tapi diwakili oleh petingginya," kata Ketua Bidang Dukungan Penyelenggaraan Acara G20 Luhut Binsar Panjaitan, Kamis (10/11/2022).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) itu menegaskan, Presiden Jokowi sudah melakukan komunikasi via telepon dengan Putin. Hal itu dilakukan karena Presidensi berupaya mengakomodasi semua kepala negara G20.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagai ketua G20, Presiden (Jokowi) tentu ingin mengakomodasi semua. Beliau berkomunikasi dengan semua leaders, saya kira dan itu yang terjadi (Putin tidak hadir). Mungkin itu yang terbaik buat semua," ungkap Luhut.
Alasan Putin Absen KTT G20
Menurut Luhut, Putin tidak hadir dalam KTT G20 karena mempunyai kesibukan di dalam negeri. Luhut pun mengajak agar semua pihak menghormati keputusan Putin tersebut.
"Ya mungkin kesibukan dari presiden Putin di dalam negeri yang juga harus hormati," jelas Luhut.
Diwakili Menlu Rusia
Putin akan diwakili Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia SergeyViktorovichLavrov untuk menghadiri KTT G20 di Bali. "(Presiden Putin) diwakili Menlu-nya," kata Luhut.
Luhut mengungkapkan, hingga kini sebanyak 17 kepala negara bakal hadir dalam pertemuan KTT G20 15-16 November 2022. Salah satunya Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
Di sisi lain, Luhut menyebut banyak pihak yang meminta Presiden Jokowi menjadi jembatan komunikasi antara negara satu dengan yang lainnya. "Semua macam orang minta Presiden Jokowi itu, ya untuk menjembatani dengan negara A, negara B segala macam," ungkap Luhut.
Namun Luhut mengatakan soal perang Rusia dan Ukraina tidak akan dibahas dalam pertemuan KTT G20. Namun di bagian side event kemungkinan ada yang berbicara mengenai hal tersebut.
"Kita punya kewajiban. Itu kan konstitusi kita juga. Artinya kita membawa perdamaian. Kita negara yang independen. Kita melihat bahwa G20 ini kan adalah forum ekonomi, bukan forum politik," jelas Luhut.
(irb/dpra)