30 Ribu Karyawan Hotel Dilibatkan untuk Jamu-Layani Delegasi G20 Bali

Road to G20

30 Ribu Karyawan Hotel Dilibatkan untuk Jamu-Layani Delegasi G20 Bali

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Senin, 07 Nov 2022 17:40 WIB
Kegiatan MICE di The Nusa Dua, Bali
Ilustrasi Kawasan perhotelan di The Nusa Dua, Bali. (Foto: dok. ITDC)
Denpasar -

Sebanyak 30 ribu karyawan hotel akan dilibatkan untuk menjamu dan melayani para delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Para karyawan hotel tersebut bekerja di 24 hotel yang telah ditunjuk sebagai lokasi menginap para delegasi maupun venue KTT G20.

"Masa pandemi COVID-19 banyak karyawan (di 24 hotel) yang dirumahkan, sekitar 50 persen. Tapi, sekarang sudah 100 persen dipekerjakan kembali karena mereka ini sangat dibutuhkan," kata Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya di Denpasar, Senin (7/11/2022).

Puncak pertemuan Presidensi G20 di Nusa Dua akan dilaksanakan pada 15-16 November 2022. Jumlah delegasi G20 yang hadir dalam KTT G20 di Bali diperkirakan mencapai 12.750 orang. Jumlah tersebut termasuk delegasi level tinggi sampai dengan jurnalis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suryawijaya memprediksi para delegasi KTT G20 akan menghabiskan waktu sekitar seminggu di Bali. Sementara para kepala negara kemungkinan hanya 3-4 hari. Adapun 24 hotel yang dipersiapkan untuk menampung para delegasi tersebar di kawasan Nusa Dua, Jimbaran, Kuta, Seminyak, Sanur, hingga Ubud.

ADVERTISEMENT

"Persiapan kami semua sangat matang. Sampai ke dokter, klinik, dan ambulans 24 jam," imbuhnya.

Menurut Suryawijaya, puluhan ribu karyawan hotel tersebut akan tetap dipekerjakan meski KTT G20 telah usai. Terlebih, situasi pariwisata Bali saat ini sudah berangsur-angsur normal. Adapun rata-rata okupansi hotel di Badung saat ini sudah mencapai 70 persen dari total 123 ribu kamar.

"Saya optimis okupansi masih 70 persen sampai akhir Desember nanti. Kalau saya prediksi dari 7,5 miliar penduduk dunia dan yang kaya minimal 20 persen saja jadinya kan ada jutaan orang. Masa sih cari 4-5 juta orang kita tidak dapat," pungkasnya.




(iws/dpra)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads