Akibat diguyur hujan deras, Air Tukad Betel sempat tinggi, sehingga iring-iringan upacara melasti Desa Gegelang-Antiga, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali, harus melewati aliran sungai setinggi paha orang dewasa untuk menuju Segara Betel, Sabtu (5/11/2022). Upacara melasti sendiri merupakan serangkaian Usaba Gede yang puncaknya digelar Selasa (8/11/2022).
Bendesa Adat Gegelang, Jro Mangku Ketut Artha mengatakan, iring-iringan Ida Bhatara saat melasti menuju Segara tahun ini harus melewati aliran Tukad Betel yang kebetulan tingginya mencapai paha orang dewasa. Sejak dulu iring-iringan melasti menuju Pempatan Agung Antiga memang harus melewati sungai tersebut.
"Air sungai yang merupakan jalur iring-iringan Ida Bhatara saat melasti tinggi, karena semalam sempat terjadi hujan cukup deras. Meskipun demikian, semuanya bisa lewat dengan aman dan lancar," kata Mangku Artha, Sabtu (5/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Upacara melasti tersebut rutin dilaksanakan setiap tahun sebelum dilaksanakan Usaba Gede di Pura Pucak Sari Bukit Cemeng, maupun Pura Puseh Desa Gegelang-Antiga. Iring-iringan Ida Bhatara menempuh jarak kurang lebih enam kilometer dari Banjar Dinas Telengan, Desa Gegelang, menuju Segara Betel, Desa Antiga.
Selama iring-iringan Ida Bhatara, masyarakat yang ikut ngayah harus berjalan kaki, baik saat menuju Segara Betel maupun saat balik ke pura masing-masing. Jadi masyarakat yang ikut ngayah melasti berjalan kaki sejauh 12 kilometer pulang-pergi.
Selama iring-iringan upacara melasti tersebut berlangsung, arus lalu lintas yang dilalui juga ditutup sementara. Masyarakat yang hendak ke Denpasar maupun sebaliknya bisa mencari jalur alternatif.
"Selama iring-iringan upacara melasti dari awal sampai tiba di Segara Betel berjalan dengan aman dan lancar, semoga saat balik dan sampai di pura masing-masing, juga tetap berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan apapun," kata Mangku Artha.
![]() |
Sementara itu, salah seorang masyarakat yang ikut melasti, I Ketut Pasek Astawa mengatakan, semalam memang terjadi hujan lebat dan air sungai sempat tinggi. Tapi itu bukan suatu halangan untuk tidak ikut melaksanakan upacara melasti.
"Air sungainya di atas lutut tadi, tapi tetap dilawan, tadi juga ada pecalang yang ikut membantu saat menyeberang, syukur sampai di Segara semuanya berjalan dengan lancar," kata Astawa.
(irb/hsa)