Harga Kedelai Naik, Perajin Karangasem Perkecil Ukuran Tahu Tempe

ADVERTISEMENT

Harga Kedelai Naik, Perajin Karangasem Perkecil Ukuran Tahu Tempe

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Kamis, 03 Nov 2022 22:35 WIB
Pedagang tahu tempe di Pasar Amlapura Timur, Karangasem, Bali, Kamis (3/11/2022).
Pedagang tahu tempe di Pasar Amlapura Timur, Karangasem, Bali, Kamis (3/11/2022). Foto: I Wayan Selamat Juniasa
Karangasem -

Harga kedelai tembus Rp 14 ribu per kilogram, para perajin terpaksa memperkecil ukuran tahu tempe. Para pedagang pun sering mendapatkan komplain dari pembeli karena ukuran tahu tempe semakin hari semakin kecil.

Salah seorang perajin tahu tempe di Karangasem, Lailati Aminah (42) mengaku saat ini harga kedelai naik dari sebelumnya Rp 12.800 per kilogram. Kenaikan harga kedelai pun membuatnya resah.

"Harga mulai naik sejak minggu lalu, kalau harganya tinggi seperti ini, bingung juga mau produksi. Karena harus mengatur takaran terus supaya tidak rugi. Kalau harganya dinaikkan pelanggan nggak ada yang mau beli," kata Aminah, Kamis (3/11/2022).

Aminah mengatakan, sempat mendengar informasi akan ada bantuan subsidi kedelai, tapi ia tidak mengetahui secara pasti apakah info tersebut benar atau tidak. Saat ini ia mengaku sangat mengharapkan bantuan tersebut karena bisa sedikit meringankan para perajin.

Sementara itu, pedagang tahu tempe di Pasar Amlapura Timur, I Wayan Dwija (49) mengungkapkan keresahannya karena banyak pembeli mulai komplain dengan ukuran tahu tempe yang semakin hari semakin kecil. Ia pun berusaha memberikan penjelasan pada pembeli bahwa saat ini harga kedelai mahal.

"Banyak sekali yang komplain dengan ukuran tahu dan tempe saat ini, karena kebanyakan dari mereka mungkin tidak tahu kalau harga kedelai mahal. Meskipun banyak komplain, mereka tetap beli," kata Dwija.

Namun ia tidak bisa menjamin pelanggan akan terus membeli tahu tempe jika harga kedelai terus mengalami kenaikan. Ia pun sangat berharap pemerintah bisa secepatnya mencarikan solusi.

Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Karangasem I Made Loka Santika mengatakan, sudah melakukan koordinasi dengan Bulog untuk melakukan operasi pasar, namun ketersediaan kedelai masih kosong. Bulog akan melakukan koordinasi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) terkait ketersediaan kedelai.

"Berdasarkan info dari Bulog yang membuat harga kedelai mahal karena harga impor mahal, tapi kami sudah melakukan koordinasi dengan para perajin, harapan mereka agar jangan sampai tidak ada pasokan kedelai disaat harganya mahal," kata Loka Santika.



Simak Video "Pedagang Tahu-Tempe di Pasar Kosambi Bandung Mogok Jualan"
[Gambas:Video 20detik]
(irb/dpra)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT