Sejumlah alat berat seperti ekskavator terus meratakan tanah di Desa Pekutatan, Jembrana, Bali, Selasa (1/11/2022). Pemotongan pohon karet juga terus dilakukan untuk membuka jalan bagi alat berat tersebut.
Pemerataan tanah untuk pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi kini sudah tembus hingga jalan nasional Denpasar-Gilimanuk. Pada sisi utara, pemerataan tanah sudah sampai Banjar Sumberamis, Desa Pekutatan, sedangkan, di sisi timur, alat berat sudah mencapai Banjar Koprahan, Desa Pekutatan. Adapun, di sisi selatan, pemerataan tanah sudah sampai jalan nasional Gilimanuk-Denpasar, Desa Pekutatan.
Salah seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya menuturkan semenjak dilaksanakan ground breaking proyek Tol Gilimanuk-Mengwi pada Sabtu (10/9/2022) pemerataan tanah terus dilakukan. Suara gergaji yang memotong pepohonan terus terdengar sejak peletakan batu pertama proyek itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat siang hari juga debu sangat banyak masuk ke rumah karena perataan lahan ini tidak adanya pembatas," tutur pria paruh baya itu. "Hanya dibatasi dengan plastik kuning-hitam."
detikBali juga menyaksikan pemindahan kayu yang telah ditebang dari area proyek ke truk pengiriman di pinggir jalan menuju Desa Asah Duren. Salah seorang sopir truk, Imam, menuturkan, kayu karet yang sudah dipotong bakal dikirim ke Banyuwangi, Jawa Timur. "Ini akan dibuat sebagai bahan kayu kotak untuk buah," tutur pria berusia 46 tahun tersebut.
Gubernur Bali Wayan Koster melakukan ground breaking proyek Tol Gilimanuk-Mengwi pada September lalu. Jalan bebas hambatan itu bakal dibangun melalui tiga kabupaten, 13 kecamatan, dan 58 desa. Proyek tol tersebut diperkirakan menelan anggaran hingga Rp 24 triliun.
Pembangunan jalan bebas hambatan itu mendapatkan kritik dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Bali. Direktur Walhi Bali Made Krisna Dinata mengatakan, sebanyak 480,54 hektare persawahan terancam hilang akibat terkena trase Tol Gilimanuk-Mengwi. Alih fungsi lahan ini tak luput dari sorotan Walhi, karena menjadi penyebab bencana alam seperti banjir.
(gsp/hsa)