Tiga tentara Amerika Serikat (AS) membagikan ceritanya menyaksikan kengerian tragedi pesta Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan. Mereka yang selamat dari tragedi tersebut, mengaku melihat orang berjatuhan di gang sempit dan curam di Itaewon.
Tentara AS tersebut berada di kerumunan tersebut, tetapi mereka bisa melarikan diri ke area samping. "Tetapi tepat setelah berhasil melompat keluar dari kerumunan itu, mulai terjadi semua orang jatuh di atas satu sama lain seperti kartu domino," kata Jarmil Taylor (40), dikutip dari detikNews.
Orang-orang di puncak gang disebut memaksa turun, meski jalanan sudah penuh, sehingga orang-orang mulai berjatuhan. "Ada orang-orang di atas orang, itu lapisan orang. Mereka tidak memiliki cukup orang di sana untuk membantu mereka sekaligus," kata Taylor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Orang-orang di tumpukan panik, membuat situasi semakin buruk. Ada suara di mana-mana yang membuatnya tidak mungkin, teriakan orang hanya menenggelamkan semua suara," tambahnya.
Mereka berusaha menarik korban keluar dari tekanan dan membawanya ke tempat aman, sehingga petugas tanggap darurat bisa memberikan bantuan pernapasan. "Kami memilih banyak orang dan membawa mereka ke klub terdekat sejak mereka akhirnya membukanya. Lantai klub dipenuhi dengan orang-orang yang tergeletak di tanah."
Sebagai informasi, AS menempatkan sekitar 27.000 tentara AS di Korea Selatan untuk membantu melindungi dari Korea Utara. Taylor serta teman-temannya berpangkalan di Camp Casey di Gyeonggi. Pada hari libur minggu, mereka memutuskan pergi ke perayaan Halloween Itaewon, namun justru terjebak dalam tragedi tersebut.
"Kami juga menjadi gugup, kami berada di tengah-tengahnya dan itulah mengapa kami menyingkir, dan saat itulah semuanya berantakan," kata Dane Beathard (32).
Orang-orang terjepit begitu erat ke dalam gang, sehingga petugas darurat tidak bisa mengeluarkan mereka dari kerumunan penuh sesak. Pihak berwenang mengatakan mayoritas korban adalah wanita muda berusia 20-an.
(irb/hsa)