Sekolah-Jalan Rusak Dampak Bencana Karangasem Diperbaiki Tahun Depan

Sekolah-Jalan Rusak Dampak Bencana Karangasem Diperbaiki Tahun Depan

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Senin, 31 Okt 2022 02:35 WIB
Salah satu akses jalan di Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali, jebol akibat tergerus air.
Salah satu akses jalan di Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali, jebol akibat tergerus air. Foto: I Wayan Selamat Juniasa
Karangasem -

Pascabencana tanah longsor dan banjir bandang beberapa waktu lalu di beberapa wilayah Kabupaten Karangasem, Bali, beberapa akses jalan, rumah warga, sekolah, lahan pertanian, dan lainnya mengalami kerusakan sedang hingga berat. Perbaikan akan dilakukan tahun depan.

Bupati Karangasem I Gede Dana mengatakan, kini pihaknya telah merencanakan perbaikan, dan yang menjadi prioritas utama perbaikan adalah infrastruktur jalan jebol, bangunan sekolah, serta saluran irigasi.

"Untuk saat ini diprioritaskan dulu tiga hal tersebut, karena itu yang paling dibutuhkan masyarakat, terutama yang menjadi kewenangan kabupaten," kata Bupati Gede Dana, Minggu (30/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akses jalan jebol menjadi prioritas karena merupakan akses masyarakat untuk melakukan aktivitas sehari-hari, dan saat ini masyarakat harus mencari jalan alternatif. Sedangkan sekolah sangat dibutuhkan agar siswa lebih nyaman dalam belajar.

Kemudian saluran irigasi merupakan hal yang sangat dibutuhkan para petani mengingat sebagian besar masyarakat terdampak merupakan petani. Bupati Gede Dana juga mengatakan, rencana perbaikan infrastruktur jalan, sekolah, dan saluran irigasi akan menggunakan dana APBD dan anggaran dari pusat.

"Perbaikan infrastruktur tersebut rencananya akan dilakukan tahun depan sesuai skala prioritas. Tapi jika memungkinkan di akhir tahun ini kalau bisa sudah melakukan perbaikan, karena kami akan lakukan secara bertahap," kata Bupati Gede Dana.

Bupati Gede Dana menambahkan, sebenarnya penanganan bencana alam ditanggung dana tidak terduga, tapi harus ditetapkan dulu sebagai darurat bencana. Namun pihaknya tidak menetapkan Karangasem sebagai daerah darurat bencana, sehingga dana tersebut tidak bisa digunakan.

Untuk diketahui, Senin (17/10/2022) lalu, Kabupaten Karangasem dilanda bencana alam seperti tanah longsor dan banjir bandang hingga membuat tiga orang dilaporkan meninggal dunia, delapan orang mengalami luka-luka.

Kerugian materiel berupa beberapa akses jalan jebol, rumah warga, sekolah, dan lahan pertanian rusak. Selain itu, sepeda motor warga dan juga hewan ternak hanyut terbawa arus banjir yang sangat deras. Sehingga kerugiannya mencapai Rp 22 miliar.




(irb/hsa)

Hide Ads