Pria Buleleng Meninggal Suspek Rabies Sempat Bunuh Anjing Usai Digigit

Round Up

Pria Buleleng Meninggal Suspek Rabies Sempat Bunuh Anjing Usai Digigit

Tim detikBali - detikBali
Sabtu, 29 Okt 2022 06:09 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi anjing rabies (Foto: istimewa)
Buleleng -

Seorang pria bernama Nyoman Yordaya (57) meninggal dunia dengan status suspek rabies. Warga asal Banjar Dinas Dauh Margi, Desa Tirta Sari, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali, itu sebelumnya sempat digigit anjing miliki tetangga. Usai digigit, anjing tersebut dibunuh oleh korban.

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Buleleng dr Sucipto menceritakan kronologis kejadian tersebut. Setelah membunuh anjing yang menggigitnya, korban membuka mulut anjing lebar-lebar dan meluapkan emosinya. Hal itu menyebabkan kedua tangan korban mengalami luka.

"Luka gigitan hanya dibersihkan menggunakan air dan sabun, dan tidak dibawa untuk berobat ke fasilitas kesehatan terdekat," tutur dr. Sucipto kepada detikbali, Jumat (28/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Istri korban sebenarnya sudah menganjurkan agar berobat segera, namun tidak dihiraukan, karena dirasa lukanya kecil," imbuhnya.

dr Sucipto menjelaskan, korban baru mengeluh tidak enak badan pada 24 Oktober 2022. Pria paruh baya itu akhirnya mulai mencari pertolongan dengan berobat ke dokter praktek swasta di Kecamatan Banjar.

ADVERTISEMENT

Namun, kondisinya tak kunjung membaik. Korban kemudian memilih jalur pengobatan alternatif dengan mendatangi balian. Oleh balian, korban diberikan ramuan. Namun, semakin sore, korban mengeluhkan kondisinya semakin parah.

"Korban saat itu belum meminum ramuan jamu ataupun tirta yang diberikan, sehingga pada pukul, 16.00 Wita korban diajak ke RSUD Tangguwisia untuk mendapat perawatan," kata dr. Sucipto.

Saat dilarikan ke RSUD Tangguwisia, korban dibonceng menggunakan sepeda motor. Dalam perjalanan, korban juga mengeluhkan dadanya sesak lantaran diterpa angin. Korban kemudian diangkut menggunakan mobil dan tiba di RSUD Tangguwisia sekitar pukul 16.30 Wita.

Semakin malam, kondisi korban makin parah. Pada pukul 23.00 Wita, ia akhirnya dirujuk ke RSUD Buleleng dan menjalani rawat inap beberapa hari. Nahas, korban dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (26/10/2022) sekitar pukul 00.45 Wita.

"Korban dinyatakan meninggal dunia dengan status suspek rabies dengan gejala yang khas berupa takut air dan takut angin," imbuhnya.

Bukan Kasus Pertama

Sebagai informasi, kasus warga meninggal dengan status suspek rabies di Desa Tirtasari, Kecamatan Banjar, Buleleng, bukan hanya terjadi sekali.

Sebelumnya, seorang anak usia 7 tahun dari desa yang sama juga meninggal dengan status suspek rabies. Bocah tersebut meninggal dunia di IGD Rumah Sakit Umum (RSU) Paramasidhi Singaraja, Rabu (12/10/2022).

Seperti pernah diberitakan detikBali, bocah tersebut digigit anjing peliharaan milik tetangganya pada 19 September 2022. Korban saat itu sempat bermain dan memberi makan anjing tersebut.

Namun, anjing tersebut menggigit kaki dan mencakar wajah korban. Dua hari setelah menggigit korban, anjing itu mati. Di sisi lain, keluarga tidak melaporkan sang bocah ke fasilitas kesehatan terdekat sehingga tidak memperoleh penanganan medis.

"Keluarga pasien mengetahui bahwa anjing tersebut mati, tetapi tetap tidak membawa pasien ke Puskesmas. Keluarga mengaku masih sibuk dengan upacara pengabenan dan pasien juga tidak mengalami keluhan berarti," kata Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Buleleng, dr Sucipto, Kamis (20/10/2022).




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads