Tenun SMAN 3 Singaraja Buleleng bakal mejeng di pameran produk Presidensi G20 di Bali. Sebanyak empat siswa akan memamerkan karya tenunnya di ajang bergengsi tersebut.
Kepala SMAN 3 Singaraja I Putu Eka Wilantara mengatakan, tenun di sekolahnya berkolaborasi dengan industri tenun asal Desa Sinabun, Kecamatan Sawan, Buleleng, bernama Artha Dharma. Kolaborasi tersebut dilakukan sejak tahun 2021 lalu.
Awal cerita tenun SMAN 3 Singaraja terpilih pameran G20, Artha Dharma mengajak pihak sekolah mengikuti seleksi pameran produk Presidensi G20. Setelah melalui proses ketat, akhirnya SMAN 3 Singaraja lulus seleksi. Kemudian dipilih empat siswa dengan kemampuan bahasa Inggris mengikuti latihan menenun selama satu bulan sebagai persiapan tampil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Putu Eka mengungkapkan, SMAN 3 Singajara menyiapkan sarana dan prasarana berupa dua unit alat tenun lengkap dengan benang untuk merajut. Sementara tenun yang dibuat untuk pameran mengkombinasikan endek dan songket yang menjadi ciri khas Buleleng.
"Mudah-mudahan dengan ini kami dapat mengangkat budaya serta kearifan lokal yang dimiliki Buleleng di kancah internasional," harapnya.
Ia pun berharap keikutsertaan SMAN 3 Singaraja di ajang G20 bisa menjadi penyemangat bagi siswa agar produknya dapat bernilai ekonomis. "Tidak hanya membuat produk tenun saja, namun dengan pembentukan karakter dari kemampuan mereka bekerja sama serta berinteraksi dengan masyarakat itu yang terpenting," tegasnya.
Salah satu siswa terpilih ikut pameran, Putu Puspa Widyanti mengaku, saat awal pelatihan, ia sempat grogi dan kurang percaya diri ketika mengerjakan tenun dan berkomunikasi dengan tamu mancanegara. Namun ia tak mau menjadikan hal tersebut hambatan untuk terus berlatih.
"Dengan keikutsertaan SMAN 3 Singaraja di kancah internasional, semoga bisa sebagai kebanggaan peserta, dan sekolah pastinya," pungkasnya
(irb/gsp)