Togar Situmorang kini resmi menjadi kuasa hukum Kepala SMPN 5 Denpasar, Putu Eka Juliana Jaya alias Wawa. Ia mengaku pihaknya sudah mengirimkan surat permohonan klarifikasi kepada beberapa guru yang diduga sebagai provokator aksi demo murid SMPN 5 Denpasar pada Kamis (20/10/2022) lalu.
"Per hari ini kami telah layangkan surat untuk memohon klarifikasi kepada beberapa orang yang kami anggap sebagai provokatornya," kata Togar kepada detikBali, Senin (24/10/2022).
Togar menduga ada motif politik di balik aksi demo yang kompak dilakukan oleh murid SMPN 5 Denpasar. Ia mengaku heran karena siswa SMP sudah bisa berdemo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetapi kalau sampai anak berdemo, lah ini ada apa? Anak-anak itu adalah tunas bangsa jangan dicekoki hal-hal negatif hanya untuk mencari politisasi keuntungan pribadi mereka," imbuhnya.
Tak hanya itu, Togar dan timnya mengaku telah mengantongi beberapa bukti berupa video dan dokumen terkait kasus demo siswa SMPN 5 Denpasar. Saat ini pihaknya sedang mempelajari bukti-bukti tersebut. Menurutnya, tak menutup kemungkinan kasus tersebut dibawa ke ranah hukum.
"Video-video yang beredar kami mau sortir dan kami pilah, apakah nanti ada dugaan pencemaran nama baik dan dugaan mendistribusikan dokumen tanpa izin yang sah dari klien kami. Ini juga lagi kami pelajari karena nama baik keluarga besar klien kami jadi terongrong," kata Togar.
"Kalau ada dugaan-dugaan ke arah pidana tidak menutup kemungkinan ranah ini kami pakai," pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala SMPN 5 Denpasar, Putu Eka Juliana Jaya alias Wawa menuding sejumlah guru menjadi provokator aksi demo yang dilakukan oleh para muridnya, Kamis (20/10/2022). Demo siswa tersebut menuntut Wawa untuk mundur sebagai kepala sekolah.
Wawa menyebut provokasi yang dilakukan sejumlah guru membuat murid-muridnya kompak melakukan aksi demo. Menurutnya, para siswa yang berdemo itu tidak mengetahui apa yang sedang mereka lakukan.
"Para oknum guru ini telah melakukan provokasi sehingga serempak 24 kelas di sekolah kami berhamburan keluar dan mengatakan hal yang mereka sama sekali tidak tahu apa artinya," kata Wawa kepada detikBali, Minggu (23/10/2022).
(iws/hsa)