Suasana SMPN 5 Denpasar sehari usai aksi siswa demo kepala sekolah (kepsek) untuk mundur. Aksi demo ini bahkan mengakibatkan beberapa siswa dan guru mengalami kerauhan massal.
Pantauan detikBali di lokasi, suasana SMPN 5 Denpasar sudah kondusif dan kegiatan belajar mengajar berjalan lancar pada Jumat (21/10/2022). Para siswa hari ini disibukkan dengan kegiatan lomba.
"Kegiatan belajar sudah berjalan seperti biasa. Kan ada lomba nih, jadi tidak belajar di kelas akhirnya. Kami ada lomba untuk perayaan Tri Sarawasti besok," kata guru SMP 5 Denpasar, Sagung Made Warsiki (57), Jumat (21/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Made Warsiki, kondisi sudah kondusif ini karena para siswa telah merasa puas usai menyampaikan aspirasi mereka kemarin. "Suasana (belajar) sudah kondusif karena mereka sudah puas setelah keinginan sudah tersalurkan kemarin," ungkapnya.
Selain itu, beberapa polisi tampak berjaga dan melakukan pemantauan di SMPN 5 Denpasar, Jalan Angsoka, Ubung, Denpasar Utara, Bali. Apalagi sempat ada spanduk di luar pagar sekolah yang berisi kekecewaan para siswa atas kepemimpinan Kepsek Putu Eka Juliana Jaya. Akan tetapi, spanduk tersebut terpantau sudah tidak ada.
"Kebetulan saya juga belum baca spanduknya. Tadi saya sempat lihat murid-murid nonton (spanduk). Polisi juga sempat tanya soal spanduk itu, tetapi saya bilang tidak tahu, karena saat masuk parkir nggak ngeh saya," ucap Made Warsiki.
Sementara itu, Ketua OSIS SMP 5 Denpasar, Anindiya Vera Anjani (14), menyebut Kepsek SMPN 5 Denpasar tidak merasa bersalah. Padahal siswa mendemonya karena merasa beberapa kebijakan memberatkan.
"Untuk Kepala Sekolah saya tidak melihat rasa bersalahnya. Kemarin saya lihat dia masih bisa senyum ke siswa," tutur Vera.
Vera melanjutkan, ia mendengar kabar Wali Kota Denpasar akan mendatangi SMPN 5 Denpasar terkait demo kepsek yang terjadi kemarin. Ia pun berharap Wali Kota Denpasar bisa menindaklanjuti tuntutan para siswa dan guru.
"Saya dengar-dengar Wai Kota mau ke sini juga katanya. Mungkin bakal ditindaklanjuti. Semoga saja ditindaklanjuti," ungkapnya.
Kepala Sekolah SMPN 5 Denpasar Putu Eka Juliana Jaya telah bekerja lagi di ruangannya. Namun, hingga berita ini diturunkan yang bersangkutan masih belum bisa ditemui oleh wartawan.
Sebelumnya, siswa SMPN 5 Denpasar melakukan aksi demo, Kamis (20/10/2022) pagi. Mereka kompak menuntut agar Kepala Sekolah SMPN 5 Denpasar Putu Eka Juliana Jaya untuk tidak lagi menjadi kepala sekolah di sekolah tersebut.
Aksi demo ini membuat geger jagat media sosial, lantaran sampai ada lima murid dan satu guru mengalami kerauhan. Kasus kerauhan ini ternyata bukan menjadi kali pertama karena pernah terjadi beberapa waktu lalu.
Setelah ditelusuri, kelima siswa yang mengalami kerauhan ternyata warga sekitar sekolah yang lokasinya berdekatan dengan pura. Kebetulan kelima siswa tersebut kerap mengikuti acara keagamaan yang digelar pura.
"Memang anak-anak (yang mengalami kerauhan) ngiring di pura. Jadi karena di sini masih kawasan-kawasan hukum (Ubung Kaja, red), menurut saya disebabkan karena hal tersebut," jelas Made Warsiki.
(irb/hsa)