Antisipasi Banjir Saat KTT G20, Pemprov Bali Normalisasi Saluran Air

Antisipasi Banjir Saat KTT G20, Pemprov Bali Normalisasi Saluran Air

Chairul Amri Simabur - detikBali
Selasa, 11 Okt 2022 14:04 WIB
Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik Provinsi Bali, I Gede Pramana, saat menyampaikan persiapan pelaksanaan KTT G20 secara online, Selasa (11/10/2022).
Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik Provinsi Bali, I Gede Pramana, saat menyampaikan persiapan pelaksanaan KTT G20 secara online, Selasa (11/10/2022). (tangkapan layar)
Denpasar -

Cuaca ekstrem dan kemungkinan banjir turut menjadi perhatian menjelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali sedang berupaya menormalisasi sejumlah sungai dan saluran air yang berpotensi meluap dan menimbulkan genangan air.

"Kami sudah bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk melakukan normalisasi saluran air, termasuk selokan yang tersumbat oleh sampah," jelas Kepala Dinas Informasi, Komunikasi, dan Statistik Provinsi Bali, Gede Pramana, saat konferensi pers terkait kesiapan Bali sebagai tuan rumah KTT G20 yang digelar secara online, Selasa (11/10/2022) siang.

Pramana mengklaim banjir yang terjadi di sejumlah titik di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung beberapa hari lalu relatif cepat surut. Menurutnya, banjir tersebut lebih disebabkan karena genangan air yang meluap dari salurannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Normalisasi diharapkan bisa mengantisipasi terjadinya banjir," imbuhnya.

Upaya lainnya yang bakal dilakukan sebagai antisipasi adalah kemungkinan menggunakan teknologi rekayasa cuaca. Menurutnya, upaya ini akan dilakukan melalui kerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

ADVERTISEMENT

"Yang namanya cuaca, susah untuk diprediksi. Namun kami tetap berusaha (mengantisipasi). Mungkin dengan menggunakan teknologi rekayasa terkait cuaca atau hal-hal lainnya. Dan kami juga berharap, apa yang kami lakukan di Bali dengan beberapa kegiatan upacara, faktor cuaca ini bisa terkendali dengan baik," sebutnya.

Seperti diketahui, sejumlah titik di Kecamatan Kuta, Badung, dan Kota Denpasar terendam banjir, Sabtu (8/10/2022). Banjir itu terjadi sekitar sebulan jelang KTT G20. Saat itu, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung bahkan mengevakuasi 153 wisatawan domestik dan mancanegara di kawasan Legian, Kuta, dan Seminyak, menggunakan rubber boat.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut Bali sudah memasuki peralihan musim dari kemarau ke hujan. BMKG memprediksi seluruh Bali akan mengalami musim penghujan pada Desember 2022 mendatang.

Koordinator Bidang Data dan Informasi Balai BMKG Wilayah III Denpasar I Nyoman Gede Wiryajaya mengatakan, peralihan ke musim penghujan tahun ini sudah dimulai pada September. Masa peralihan dimulai dari wilayah Bali bagian tengah.

"Jadi saat ini wilayah Bali sebagian sudah memasuki musim penghujan yang dilalui pada September awal ini itu Bali bagian tengah, nanti diikuti oleh bagian lainnya," kata Wiryajaya, Jumat (7/10/2022).

BMKG memprediksi puncak musim penghujan di Bali terjadi pada November 15 persen, Desember 10 persen, Januari 2023 70 persen dan Maret 2023 yakni 5 persen.




(iws/nor)

Hide Ads