Saat proses penghitungan suara cepat atau quick count Pilwali Surabaya dari berbagai lembaga survei berlangsung, Cawali Eri Cahyadi memilih sidak di beberapa rumah pompa.
Pasalnya, sejak Rabu (27/1/20241) pagi hingga malam, Kota Surabaya diguyur hujan beberapa kali. Selama ini, Eri merasa tak tenang saat Surabaya diguyur hujan cukup deras, seperti di kawasan utara.
Apalagi hasil pantauan di lapangan, hujan deras hingga ringan masih berlanjut hingga malam. Sebelum turun hujan, Wali Kota Surabaya sempat keliling kota memantau jalan sembari memberikan instruksi ke para camat. Mereka harus memantau saluran air di masing-masing daerah Kota Surabaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah keliling kota memantau situasi, Eri langsung menuju ke Jalan Jambangan Gang III. Di lokasi tersebut, Eri didampingi Camat Jambangan Ahmad Yardo Wifaqo dan ketua RT setempat melihat air yang menggenang ke jalan.
"Iki diunggahno elevasine sitik (Itu coba dinaikkan saja elevasinya sedikit), makannya nanti kalau setiap kali hujan deras itu dinyalakan rumah pompanya, biar (Arinya) ketarik," kata Eri memberikan instruksi kepada Camat Yardo, Kamis, (28/11/2024).
Setelah dari Jambangan Gang III, Eri bergeser ke titik genangan lainnya di Jalan Karah. Di lokasi tersebut, dia bersama Yardo melihat saluran yang alirannya kurang lancar akibat tersumbat sampah.
"Pak RT, nanti kalau panjenengan melihat ada sampah, itu panjenengan share lewat WA warga, bilang jangan buang sampah di sungai. Kalau sudah tertutup seperti ini pasti ada buangan dari sana (Rumah warga)," ujarnya di saluran Jalan Karah.
Eri juga meminta Kepala Bidang Drainase, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya Windo Gusman Prasetyo membuat booster pintu air di sungai Jalan Karah. Tujuannya agar saluran yang berada di Wonorejo tidak jebol akibat buangan air dari Jalan Karah.
Selain itu Eri juga meminta agar saluran air di lokasi tersebut dilakukan pengecekan secara berkala. Tujuannya agar air di saluran tidak sampai meluap ke jalan saat terjadi hujan.
"Segera tolong dibuat boosternya, kalau telat eman, karena ini salurannya sudah bagus. Sementara gawe pipa air nang kene (sementara pakai pipa air di sini), kalau di-los ya jebol yang di Wonorejo. Makannya ini nanti mau dibuang ke bozem Jambore," pungkasnya.
(esw/fat)