Waspada! 88 Desa di Buleleng Masuk Daerah Rawan Bencana

Waspada! 88 Desa di Buleleng Masuk Daerah Rawan Bencana

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Senin, 10 Okt 2022 19:30 WIB
Ilustrasi banjir bandang (Andhika-detikcom)
Foto: Ilustrasi banjir bandang (Andhika-detikcom)
Buleleng -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng, Bali memetakan titik rawan terjadi bencana alam. Tercatat ada sebanyak 88 desa yang tersebar di 9 kecamatan di Kabupaten Buleleng rawan terjadi bencana tanah longsor, banjir dan banjir bandang.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengatakan langkah tersebut diambil sebagai langkah antisipasi terhadap bencana alam karena dampak dari musim hujan. Saat ini Buleleng baru memasuki fase peralihan (pancaroba) antara musim kemarau dan musim hujan.

Di mana intensitas hujan untuk saat ini kata Ariadi masih cenderung sedang. Di prediksi puncak musim penghujan di Kabupaten Buleleng akan terjadi pada Desember 2022 hingga Januari 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Buleleng Putu Ariadi Pribadi.Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Buleleng Putu Ariadi Pribadi. Foto: Made Wijaya Kusuma

"Sesuai informasi dari BMKG, di Buleleng, pada September dan Oktober 2022, kita sedang memasuki musim pancaroba, puncaknya terjadi di bulan Desember dan Januari 2023," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Buleleng Putu Ariadi Pribadi kepada detikBali, Senin (10/10/2022).

ADVERTISEMENT

Lanjut Ariadi, potensi bencana alam, merata terjadi di 9 kecamatan di Kabupaten Buleleng. Di antaranya untuk bencana banjir berpotensi terjadi 8 kecamatan yakni di Kecamatan Gerokgak, Kecamatan Buleleng, Kecamatan Seririt, Kecamatan Sukasada, Kecamatan Banjar, Kecamatan Tejakula, Kecamatan Kubutambahan, dan Kecamatan Sawan. Potensi banjir terbanyak ada di Kecamatan Buleleng dan Kecamatan Gerokgak, yakni sama-sama sebanyak 12 desa.

Sementara untuk bencana tanah longsor, berpotensi terjadi di 8 kecamatan yakni di Kecamatan, Gerokgak, Kecamatan Seririt, Kecamatan Busungbiu, Kecamatan Sukasada, Kecamatan Banjar, Kecamatan Tejakula, Kecamatan Kubutambahan dan Kecamatan Sawan. Potensi bencana tanah longsor terbanyak ada di Kecamatan Sukasada yakni sebanyak 12 desa. Sedangkan untuk bencana banjir bandang berpotensi terjadi di Kecamatan Busungbiu yakni di Desa Sepang.

"Untuk itu kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana. Jangan membuang sampah sembarangan, dan selalu membersihkan drainase, untuk menghindari banjir. Kemudian ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi lebih dari 1 jam segera mencari tempat yang aman," jelasnya.

Kemudian sebagai langkah antisipatif, pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi kepada pihak desa terkait potensi bencana alam yang mungkin saja terjadi akibat curah hujan yang tinggi. Pihaknya mengoptimalkan program desa tangguh bencana dan relawan yang ada di setiap desa.

"Kita mengoptimalkan relawan termasuk juga mengoptimalkan desa tangguh bencana. Kita juga sudah melakukan sosialisasi terkait dengan potensi bencana dari kajian yang sudah kami lakukan," pungkasnya.

Peta Lokasi Daerah Rawan Bencana di Kabupaten Buleleng klik halaman selanjutnya

Berikut 88 desa rawan terjadi bencana alam di Buleleng.

Kecamatan Tejakula
1. Rawan Tanah Longsor
- Desa Sembiran
- Desa Pacung
- Desa Julah
- Desa Bondalem
- Desa Madenan
- Desa Tejakula
- Desa Les
- Desa Penuktukan.


2. Rawan Banjir
- Desa Sambirenteng
- Desa Les
- Desa Tejakula
- Desa Madenan

Kecamatan Kubutambahan
1. Rawan Tanah Longsor
- Desa Tajun
- Desa Bontihing
- Desa Pakisan
- Desa Tambakan
- Desa Mengening

2. Rawan Banjir :
- Desa Kubutambahan
- Desa Bukti

Kecamatan Sawan
1. Rawan Tanah Longsor
- Desa Lemukih
- Desa Galungan
- Desa Sekumpul
- Desa Sudaji
- Desa Bebetin

2. Rawan Banjir
- Desa Sangsit
- Desa Kerobokan

Kecamatan Sukasada
1. Rawan Tanah Longsor
- Desa Silangjana
- Desa Pegayaman
- Desa Ambengan
- Desa Gitgit
- Desa Wanagiri
- Desa Panji
- Desa Pancasari
- Desa Panji Anom
- Desa Selat
- Desa Kayu Putih Melaka

2. Rawan Banjir
- Desa Sambangan
- Kelurahan Sukasada

Kecamatan Banjar
1. Rawan Tanah Longsor
- Desa Munduk
- Desa Gobleg
- Desa Gesing
- Desa Kayu Putih
- Desa Banyuseri

2. Rawan Banjir
- Desa Banjar

Kecamatan Seririt
1. Rawan Tanah Longsor
- Desa Ringdikit
- Desa Rangdu
- Desa Mayong
- Desa Bestala
- Desa Munduk Bestala
- Desa Unggahan

2. Rawan Banjir
- Desa Joanyar
- Desa Bubunan
- Desa Patemon
- Kelurahan Seririt

Kecamatan Busungbiu
1. Rawan Tanah Longsor
- Desa Kekeran
- Desa Bengkel
- Desa Kedis
- Desa Subuk
- Desa Titab
- Desa Telaga
- Desa Pucaksari
- Desa Sepang
- Desa Sepang Kelod
- Desa Bongancina
- Desa Tista

2. Rawan Banjir Bandang
- Desa Sepang

Kecamatan Gerokgak
1. Rawan Tanah Longsor
- Desa Tukad Sumaga
- Desa Tinga-Tinga
- Desa Banyupoh

2. Rawan Banjir
- Desa Celukan Bawang
- Desa Pengulon
- Desa Patas
- Desa Gerokgak
- Desa Sanggalangit
- Desa Musi
- Desa Penyabangan
- Desa Banyupoh
- Desa Pemuteran
- Desa Sumberkima
- Desa Pejarakan
- Desa Sumberklampok

Kecamatan Buleleng
1. Rawan Banjir
- Kelurahan Penarukan
- Kelurahan Banyuning
- Kelurahan Kampung Baru
- Kelurahan Kampung Kajanan
- Kelurahan Kampung Anyar
- Kelurahan Kaliuntu
- Banjar Bali
- Kelurahan Kampung Bugis
- Desa Baktiseraga
- Desa Pemaron
- Desa Kalibukbuk
- Desa Anturan

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Rawan Bencana, BMKG Perkuat Sistem Peringatan Dini di NTT"
[Gambas:Video 20detik]
(nor/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads