Rumah Warga Tabanan Tertimbun Longsor, Penghuni Ngungsi

Rumah Warga Tabanan Tertimbun Longsor, Penghuni Ngungsi

Chairul Amri Simabur - detikBali
Senin, 10 Okt 2022 15:16 WIB
Kondisi bangunan rumah milik I Made Mertayasa, warga Banjar Kemetug, Desa Gunung Salak, Selemadeg Timur yang rusak akibat tertimpa senderan longsor pada Minggu (9/10/2022) malam.
Kondisi bangunan rumah milik I Made Mertayasa, warga Banjar Kemetug, Desa Gunung Salak, Selemadeg Timur yang rusak akibat tertimpa senderan longsor pada Minggu (9/10/2022) malam. Foto: ist
Tabanan - Bangunan rumah milik I Made Mertayasa (50), warga Banjar Kemetug, Desa Gunung Salak, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan, Bali rusak tertimpa senderan yang longsor. Peristiwa ini terjadi pada Minggu (9/10/2022) malam sekitar pukul 22.30 Wita bersamaan dengan hujan deras yang sedang mengguyur wilayah Desa Gunung Salak.

"Astungkara tidak ada korban jiwa. Hanya kerusakan bangunan rumah milik warga kami, Pak Mertayasa," kata Kepala Desa atau Perbekel Gunung Salak, I Wayan Wija, Senin (10/10/2022).

Ia menjelaskan, ada tiga bangunan rumah milik Mertayasa yang rusak akibat tertimpa senderan rumah tetangganya, almarhum I Nyoman Togog. Tiga bangunan itu antara lain bale daja, bale dangin, dan lumbung.

Sedangkan senderan berupa beton dengan tinggi dan panjang kurang lebih 5 x 25 meter yang longsor itu ada di belakang rumah korban. Senderan itu menimpa atap luar pada bale daja dan membuat bale dangin milik korban miring ke kanan dan menabrak bangunan lumbung.

"Kebetulan bangunan yang tempat tidur Pak Mertayasa itu (bale daja) hanya jebol di bagian atap luarnya. Sedangkan balai danginnya miring karena tiang-tiangnya patah," jelas Wija.

Untuk sementara, korban rencananya mengungsi sementara ke rumah kerabatnya. Atau, masih menempati kamar yang ada di bale daja dan kamar pada bagian dapur.

"Selain itu, bangunan bale daja juga ditutup pakai terpal supaya tidak kemasukan lumpur," imbuhnya.

Begitu juga dengan senderan yang longsor, untuk sementara ditutup dengan menggunakan terpal. Ini untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya longsor susulan.

"Biar lumpur tidak masuk ke kamar. Sementara untuk senderannya yang longsor itu ditutup pakai terpal," katanya.

Longsornya senderan itu diperkirakan akibat tergerus air hujan. Kebetulan pada saat kejadian, wilayah Kabupaten Tabanan termasuk Desa Gunung Salak sedang dilanda hujan deras. Akibat peristiwa ini, korban diperkirakan mengalami kerugian sekitar Rp 200 juta.




(nor/hsa)

Hide Ads