Hari Kesehatan Mental Sedunia diperingati setiap 10 Oktober. Kesehatan mental tidak bisa dianggap sebagai masalah sepele dan bahkan bisa menyebabkan penderitanya melakukan hal berbahaya salah satunya bunuh diri.
Suryani Institute for Mental Health (SIMH) mencatat angka bunuh diri di Bali sejak tahun 2000 hingga 28 September 2022 total kasus bunuh diri sebanyak 2.540 kasus. Dari kasus bunuh diri tersebut didominasi usia 29-59 tahun dengan jenis kelamin laki-laki.
"Rata-rata usia dalam kasus bunuh diri di Bali mulai dari usia 21-59 tahun," jelas Prof. Dr. dr. Luh Ketut Suryani, SpKJ (K) beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Prof Suryani pemicu tingginya kasus bunuh diri di Bali selama 10 tahun terakhir karena masalah sepele. Dari masalah sepele tersebut, si pelaku menganggap bunuh diri seolah-olah menjadi seperti hal biasa dan jalan terbaik menyelesaikan masalah.
"Masalahnya kecil-kecil seperti dimarahi, tidak punya teman, tidak punya uang, harga diri, sakit dan lain-lain," tambahnya.
Selain itu, faktor pelaku melakukan bunuh diri adalah seperti putus asa, merasa tidak memiliki harapan hingga tidak memiliki tempat untuk berbagi cerita.
Berdasarkan data yang dihimpun detikBali dari Suryani Institute for Mental Health (SIMH), berikut rincian data kasus bunuh diri di Bali selama 10 tahun terakhir. Tahun 2013 ada 82 kasus, 2014 ada 124 kasus, 2015 ada 115 kasus, 2016 ada 91 kasus, 2017 ada 99 kasus, 2018 ada 82 kasus, 2019 ada 60 kasus, 2020 ada 68 kasus, 2021 ada 125 kasus, dan hingga 1-28 September 2022 ada 44 kasus.
10 Tips Mudah Menjaga Kesehatan Mental
Dikutip dari laman resmi RSUD Mangusada, Kabupaten Badung, Bali, dr. Sahat Hamonangan H, M.Biomed,Sp.Kj menuliskan cara mudah menjaga kesehatan mental. Simak tipsnya berikut ini.
1. Kontrol Emosi
Belajar untuk tidak mudah tersinggung terhadap apa saja yang dikatakan seseorang, pilah apa yang mereka katakan, dan ambil sisi positifnya.
Saat terjadi kekosongan waktu atau kamu mulai merasa bosan dengan aktivitas yang itu-itu saja, maka kamu bisa mengisi waktu dengan mencoba hal-hal baru sendiri atau bersama temanmu.
3. Bercerita Kepada Orang Lain
Bercerita pada orang yang kamu percaya dapat mengurangi beban yang sedang kamu pikul.
4. Pergi Keluar
Meskipun hanya 10 menit dalam sehari, luangkanlah waktu untuk duduk atau berjalan di ruang terbuka yang dikelilingi pepohonan dan udara segar. Hal ini secara instan akan mengangkat sedikit banyak tingkat stress dalam pikiran dan mengisi kembali energi dalam tubuh.
5. Olahraga
Selalu luangkan waktu untuk berolahraga, makan makanan yang sehat agar berkarya dalam kehidupan ini semakin prima.
6. Meditasi
Luangkan waktu untuk diri sendiri dengan cara meditasi. 10-15 menit dalam sehari adalah waktu ideal, terutama sebelum tidur.
7. Senyum
Meskipun terdengar sepele, tapi senyuman selalu dapat mengubah dunia menjadi lebih positif.
8. Menyapa Seseorang
Menyapa banyak orang dengan sapaan standar seperti 'Selamat Pagi' akan meningkatkan kepercayaan diri sekaligus meningkatkan aspek sosial. Keluarlah dari zona nyaman yang selalu berdiam diri dan menunggu disapa orang lain terlebih dahulu karena gengsi.
9. Bersenang - senang
Carilah hobi positif yang bisa membuat kamu bahagia, yang membuat kamu melupakan segala kepenatan. Jangan malu untuk tertawa lepas, dan yang terakhir adalah
10. Istirahat yang cukup
Untuk mewujudkan kesehatan mental yang optimal, dibutuhkan istirahat yang cukup setelah melakukan aktifitas di siang hari.
Jika kamu merasa kesehatan mentalmu terganggu seperti mengalami kecemasan, susah tidur dan lain sebagainya, segeralah berkonsultasi dengan ahlinya. Selamat hari kesehatan mental sedunia!
Simak Video "Video Survei: ChatGPT Berpeluang Jadi Medium Baru untuk Terapi Kesehatan Mental"
[Gambas:Video 20detik]
(nor/dpra)