Informasi dalam artikel ini tidak bertujuan menginspirasi siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran bunuh diri, segera konsultasikan persoalan anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Seorang pria berinisial IBK (62), ditemukan tewas gantung diri di rumahnya, Banjar Dinas Tegal Sari, Desa Bubunan, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali, Kamis (22/9/2022) sekitar pukul 10.45 Wita. Diduga ia nekat mengakhiri hidupnya karena depresi tak kuat menahan sakit dada yang diderita.
"Depresi, korban mengeluh sakit dada, serta mengeluh keluarga tidak ada yang peduli," kata Kepala Seksi (Kasi) Humas Polres Buleleng AKP I Gede Sumarjaya saat dikonfirmasi detikBali, Kamis (22/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun kronologi kejadian korban ditemukan tewas gantung diri, berawal dari kecurigaan tetangga korban berinisial NW (40). Di mana NW sudah dua hari tidak melihat korban. Kemudian pada Kamis (22/9/2022), NW mendapat informasi dari saksi lain berinisial N (7), yang mengatakan ada bau tidak sedap di areal rumah korban.
Karena merasa curiga dan penasaran, NW lantas mendatangi rumah korban dan berusaha mengintip dari celah pintu kamar korban, terlihat bayangan sandal. Kejadian itu kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian. Selang beberapa waktu, NW kembali mendatangi rumah korban bersama aparat kepolisian dan warga desa.
"Sampai di rumah korban, pintu dalam keadaan terkunci. Setelah didobrak, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia tergantung di depan pintu kamar mandi," katanya.
Diperkirakan korban telah meninggal dunia sejak dua hari lalu, lantaran dari mayat korban telah mengeluarkan bau busuk yang menyengat. Korban ditemukan gantung diri menggunakan selendang warna cokelat muda yang dijepitkan di depan pintu masuk kamar mandi.
Terhadap jasad korban kemudian dilakukan visum luar oleh petugas medis Puskesmas Seririt I Kecamatan Seririt. Berdasarkan hasil visum luar tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
"Keluarga korban menerima kematian korban akibat gantung diri, dan selanjutnya menolak untuk dilakukan autopsi," pungkas Sumarjaya.
(irb/irb)