Bripka Ricky Ngaku Tak Tahu Ada Pelecehan di Magelang

Bripka Ricky Ngaku Tak Tahu Ada Pelecehan di Magelang

tim detikNews - detikBali
Rabu, 14 Sep 2022 11:34 WIB
Bali -

Terungkap, Bripka Ricky Rizal mengaku tidak mengetahui ada pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi di Magelang, Jawa Tengah.

Hal ini diungkapkan pengacara Bripka Ricky Rizal (RR), Erman Umar yang mengatakan kliennya tidak melihat adanya peristiwa pelecehan seksual tersebut. Menurut pengakuan Bripka Ricky, ia juga tidak mendengar peristiwa tersebut dari Kuat Ma'ruf, Putri Candrawathi, maupun ART Susi.

"Kejadian apa di Magelang yang dia ketahui, nah dia kalau dipertanyakan terkait pelecehan, dia tidak melihat dan tidak mengetahui. Tidak ada orang yang menyampaikan, baik Kuat, Susi, atau Ibu (PC)," jelasnya, Rabu (14/9/2022), seperti dilansir dari detikNews.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikatakan Erman Umar, Bripka Ricky hanya mengetahui ada pertengkaran antara Brigadir J dengan Kuat Ma'ruf. Namun ia tidak tahu penyebab pertengkaran tersebut.

"Yang ada adalah pertengkaran, kayak Yosua, karena Yosua mau naik, melihat Ibu (PC), sementara Ibu dalam kondisi menangis di atas, meluk Susi, dan si Yosua ditegur 'kenapa naik?'. Nah, terus menghindar. Ini terus menimbulkan kecurigaan," katanya.

"Entah ada pertengkaran apa antara Yosua dan Ibu atau di balik itu, kami enggak tahu," tambahnya.

Sebelumnya, Komnas HAM mengeluarkan pernyataan dugaan kuat adanya pelecehan seksual di Magelang, yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri Candrawathi. Menurut Komnas HAM, pembunuhan Brigadir J merupakan peristiwa extrajudicial killing atau pembunuhan di luar hukum, yang dipicu pelecehan.

"Terdapat dugaan kuat terjadinya peristiwa kekerasan seksual yang dilakukan Brigadir J kepada Saudari PC (Putri Candrawathi) di Magelang, tanggal 7 Juli 2022," kata komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, Kamis (1/9/2022).

"Terjadi peristiwa pembunuhan terhadap Brigadir J, yang merupakan tindakan extrajudicial killing yang memiliki latar belakang dugaan kekerasan seksual," sambungnya.

Komnas Perempuan juga menyebut ada dugaan pelecehan seksual dialami Putri Candrawathi. Komnas Perempuan mengungkap adanya relasi kuasa terkait dugaan pelecehan seksual dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua.

Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani mengatakan, Putri Candrawathi disebut enggan melaporkan kasusnya karena malu dan menyalahkan diri sendiri. Istri Ferdy Sambo itu juga takut akan ancaman dan dampak yang mempengaruhi hidupnya.

"Kami perlu menegaskan bahwa keengganan pelapor untuk melaporkan kasusnya sedari awal itu karena memang merasa malu dalam pernyataannya. Ya merasa malu menyalahkan diri sendiri," ungkap Andy Yentriyani, Kamis (1/9/2022).

"Takut pada ancaman pelaku dan dampak yang mungkin mempengaruhi seluruh kehidupannya dalam kasus ini,Posisi sebagai istri dari seorang petinggi kepolisian pada usia yang jelang 50 tahun, memiliki anak perempuan," sambungnya.

Untuk itu ia mendorong perlunya memikirkan hubungan relasi kuasa dalam kasus pembunuhan Brigadir J. Relasi kuasa hubungan atasan dan bawahan dianggap tidak serta-merta menghilangkan kemungkinan kekerasan seksual.

"Oleh karena itu, kita perlu memikirkan ulang bahwa relasi kuasa atasan dan bawahan saja tidak cukup untuk serta-merta menghilangkan kemungkinan kekerasan seksual," tuturnya.

(irb/irb)

Hide Ads