Kisruh pelecehan atribut atau bendera organisasi mahasiswa HMI MPO, GMNI dan IMM Cabang Dompu akhirnya selesai setelah Kabag Hukum Sekretariat Dewan (Sekwan) Furkan meminta maaf.
Furkan mengaku dirinyalah yang membuang bendera mahasiswa yang digunakan untuk segel pintu kantor Sekretariat dewan beberapa waktu lalu.
"Kami mohon maaf atas apa yang kami lakukan, membuang-buang bendera beberapa waktu lalu. Tidak ada niat kami melecehkan," kata Furkan dihadapan mahasiswa Rabu (7/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Furkan mengaku, dirinya membuka segel pada kantor sekretariat itu agar pegawai bisa masuk kantor dan bekerja seperti biasa. Sementara bendera yang dituduhkan dibuang tersebut malah disimpan baik-baik pada satu ruangan.
"Tidak ada niat kami untuk melakukan pelecehan, kami hanya ingin memberikan pelayanan yang terbaik. Bendera atau atribut tidak pernah kami buang dan kami simpan. Kami mohon maaf atas apa yang kami lakukan ini," tuturnya.
Menanggapi permintaan maaf tersebut, Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Cabang Dompu, Subhan menegaskan dirinya bersama dengan rekan pengurus organisasi mahasiswa lainnya akan memaafkan namun sikap mereka tidak akan terulang jika kejadian yang dilakukan oleh pegawai Sekwan.
"Bagi kami warga Muhammadiyah, saling memaafkan adalah sebuah keharusan. Saya sebagai ketua IMM, menerima maafnya, jika dilain kali ada kejadian sama, maka jangan salah kan kami," tegas Subhan.
Puluhan mahasiswa di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengamuk dan merusak fasilitas Kantor DPRD Dompu, Rabu (31/8/2022). Aksi mahasiswa itu dipicu sikap oknum pegawai sekretariat dewan (sekwan) yang membuang bendera organisasi mahasiswa ke tempat sampah pada Selasa (30/8/2022) kemarin.
"Bendera kami kenapa dibuang ke tempat sampah. Simbol (bendera) kami dilecehkan, itu adalah kebanggaan kami," teriak salah satu massa aksi, Arjun di depan Kantor DPRD Dompu, Rabu (31/8/2022).
Menurut Arjun, bendera organisasi yang dibuang itu adalah bendera HMI MPO, GMNI, dan IMM, yang sebelumnya digunakan untuk menyegel pintu kantor sekretariat dewan. Diketahui, mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM pada Senin (29/8/2022).
(hsa/hsa)