Soal Lahan SDN 1 Gadung Sari, Desa Adat Cepaka Harap Ada Pengganti

Soal Lahan SDN 1 Gadung Sari, Desa Adat Cepaka Harap Ada Pengganti

Chairul Amri Simabur - detikBali
Minggu, 04 Sep 2022 19:06 WIB
Warga melakukan gotong royong dan membersihkan puing-puing gedung SDN 1 Gadung Sari, Minggu (4/9/2022). Salah satu gedung sekolah tersebut ambruk pada Selasa (30/8/2022) dini hari lalu.
Warga melakukan gotong royong dan membersihkan puing-puing gedung SDN 1 Gadung Sari, Minggu (4/9/2022). Salah satu gedung sekolah tersebut ambruk pada Selasa (30/8/2022) dini hari lalu. (Foto: Istimewa)
Tabanan -

Pengurus atau prajuru Desa Adat Cepaka, Desa Gadung Sari, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, berharap adanya pengganti bila lahan SDN 1 Gadung Sari hendak diserahkan ke pemerintah daerah. Hal itu menjadi kesimpulan dari pembahasan awal antara Desa Adat Cepaka dengan Desa Gadung Sari. Terutama setelah salah satu gedung SDN 1 Gadung Sari jebol.

"Pembahasan pertama sudah ada kesimpulan seperti itu. Warga adat kami berharap agar dicarikan solusi pengganti lahan tersebut," jelas Bendesa Adat Cepaka, I Nyoman Sukayasa, Minggu (4/9/2022).

Menurutnya, perkembangan lebih lanjut dari hasil pertemuan awal itu masih menunggu tindak lanjut dari kepala desa atau Perbekel Gadung Sari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami masih menunggu tindak lanjutnya dari Perbekel kami di Desa Gadung Sari," katanya.

Pada prinsipnya, kata Sukayasa, pihak di desa adat tidak punya keinginan untuk memanfaatkan lahan seluas 18 are itu di luar kepentingan pendidikan.

ADVERTISEMENT

"Kalau kami desa adat tidak masalah penggunaan lahan itu sebagai sekolah. Karena sudah dari dulu," tegasnya.

Soal adanya gagasan penyerahan lahan tersebut ke pemerintah daerah untuk memudahkan proses pemeliharaan gedung, pihaknya masih memikirkan dari sisi peralihan hak kepemilikan. Sebab lahan itu merupakan duwen atau milik desa adat.

"Peralihan hak kepemilikan itu yang dipikirkan warga adat kami. Kalaupun dipakai selamanya sebagai sekolah, kami di desa adat tidak masalah," pungkasnya.

Karena itu, pihaknya berharap adanya pengganti bila memang opsi penyerahan lahan ke pemerintah daerah bertujuan untuk memudahkan urusan pemeliharaan sekolah.

"Soal tindak lanjutnya, kami masih menunggu koordinasi dari perbekel kami," pungkas Sukayasa.

Sebelumnya, Komisi IV DPRD Tabanan juga sempat mendatangi SDN 1 Gadung Sari untuk mengecek kondisi gedung yang ambruk sekaligus memastikan status lahan sekolah tersebut.

Ketua Komisi IV DPRD Tabanan, I Gusti Komang Wastana, menyebutkan bahwa status lahan tersebut penting untuk diketahui karena berkaitan dengan sumber anggaran perbaikan dari gedung rusak.

"Persoalannya selama ini, lahan sekolah itu milik desa adat. Sehingga tidak bisa mendapatkan bantuan dana DAK (Dana Alokasi Khusus)," ujar I Gusti Komang Wastana.

Karena itu, Komisi IV yang membidangi urusan pendidikan ingin memastikan status lahan sekolah itu. "Ini yang sedang kami kejar," katanya.

Saat ini, gedung SDN 1 Gadung Sari yang jebol pada Senin (29/8/2022) lalu masih menunggu kepastian mengenai rencana perbaikannya. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan sendiri juga sedang mengupayakan perbaikan tersebut.

Di saat yang sama, pada Minggu (4/9/2022), warga Desa Gadung Sari secara gotong royong membersihkan puing-puing atap gedung sekolah yang jebol.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads