.webp)
Penjabat (Pj) Bupati Buleleng mengatakan akan mengusulkan untuk mengembangkan fasilitas di Kolam Renang Nirmala Asri, Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali. Menurutnya dengan adanya perbaikan, terutama pada bagian tribun, diharapkan bisa diadakan kegiatan tahunan yang dapat mendukung perekonomian Buleleng.
"Saya sedang mengusulkan mencari dana untuk membuat tribun, nanti setelah itu yang mengelola agar membuat semacam event tahunan, semacam grand prix kalau di bulu tangkis," kata Pj Bupati Buleleng ditemui usai menghadiri Kejuaraan Renang Antar Perkumpulan di Seluruh Indonesia (KRAPSI) Piala Gubernur Bali 2022, di Kolam Renang Nirmala Asri, Kamis (1/9/2022).
Untuk diketahui, KRAPSI saat ini diadakan di Buleleng, tepatnya di Kolam Renang Nirmala Asri, yang menjadi satu-satunya kolam renang bertaraf nasional di Bali. Kejuaraan ini diikuti 433 atlet dari 36 klub seluruh Indonesia. Kejuaraan ini rencananya berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 1-3 September 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lanjut Lihadnyana, kunjungan atlet yang mengikuti lomba secara tidak langsung membangkitkan ekonomi di Buleleng. Terutama dari bisnis perhotelan, di mana hotel-hotel jadi terisi.
"Kalau datang 400, pasti bisa dikalikan tiga atau lima, berarti penuh kan hotelnya. Kalau ini bisa secara rutin seperti itu, saya langsung telepon agar bisa dibantu anggaran dalam bentuk BKK," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Pengprov Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Anak Agung Ngurah Agung Adi Ardana mengatakan, kejuaraan ini merupakan pertama kali diadakan di Bali. Di mana tentunya dapat meningkatkan motivasi seluruh atlet Bali.
Dia berharap infrastruktur bisa dikembangkan lagi agar berbagai jenis lomba bisa diselenggarakan, mengingat Kolam Nirmala Asri merupakan satu-satunya kolam berstandar nasional di Bali.
"Kita di bali ini sebenarnya peralatan, contoh timing system itu masih kurang, lalu kemampuan wasit nasional masih kurang, lalu secara infrastruktur sendiri, kolam renang untuk loncat indah tidak ada, lalu polo juga tidak memungkinkan, renang indah juga tidak memungkinkan," ujar Ardana.
"Nah ini banyak sekali PR yang harus dilakukan, tapi paling ini menjadi tonggak pertama perhatian daripada pemerintah, pemimpin-pemimpin bisa datang ke sini, sehingga bisa melihat antusias insan renang di Bali," pungkasnya.
(irb/irb)
