Kapal Muatan Batu Bara Kandas di Celukan Bawang Mulai Dievakuasi

Kapal Muatan Batu Bara Kandas di Celukan Bawang Mulai Dievakuasi

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Senin, 29 Agu 2022 14:21 WIB
Upaya pemindahan muatan baru bara dari kapal TBS 3301 yang dikandaskan di kawasan laut Celukan Bawang.
Upaya pemindahan muatan baru bara dari kapal TBS 3301 yang dikandaskan di kawasan laut Celukan Bawang. Foto: Made Wijaya Kusuma
Buleleng - Kapal tongkang bermuatan batu bara yang kandas di kawasan laut Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali pada bulan Juli lalu, akhirnya mulai dievakuasi. Proses evakuasi melibatkan alat berat yang mana muatan batu bara dipindahkan ke kapal tongkang lainnya.

Dari pantauan detikBali di lokasi, Senin (29/8/2022) terlihat proses evakuasi masih berlangsung. terlihat dua buah alat berat sedang berusaha memindahkan muatan batu bara yang kandas di kawasan laut Celukan Bawang.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas IV Celukan Bawang, I Gusti Agung Komang Arbawa mengatakan proses evakuasi muatan batu baru mulai dilakukan pada Minggu, 28 Agustus 2022. Evakuasi dilakukan dengan system ship to ship yakni memindahkan muatan ke kapal yang lain.



"Prosesnya itu lama, saat ini masih lama kalau sampai selesainya, baru dimulai sejak tanggal 28 kemarin," kata Kepala KSOP Kelas IV Celukan Bawang , I Gusti Agung Komang Arbawa saat dikonfirmasi detikBali, Senin (29/8/2022).

Pihaknya mengatakan kapal TBS 3301 yang bermuatan batu bara 9.772 MT itu merupakan milik PT. Trans Bhuana Sejartera. Di mana batu bara itu diambil dari PT. KPC (Kaltim Prima Coal) dan akan dibawa ke PT. GEB PLTU Celukan Bawang selaku penerima.

Perbaikan pun sempat dilakukan oleh agen dari PT. Trans Bhuana Sejahtera yang ada di Buleleng, yakni PT Baruna Yogi Utama. Dengan melakukan pengelasan di bawah laut. Sebanyak 4 tim penyelam dikerahkan saat itu. Namun upaya itu tidak memperoleh hasil yang maksimal.

Sehingga saat ini dilakukan pemindahan muatan batu bara menggunakan alat berat eskavator. Eskavator yang digunakan berjumlah dua unit dengan 4 operator yang bertugas. Keempatnya didatangkan langsung dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Di mana selanjutnya batu bara tersebut dibawa ke dermaga PLTU Celukan Bawang.

"Ada dua alat berat eskavator yang digunakan, dan empat orang operator yang datang dari Banjarmasin," tukas Arbawa.



Sementara itu salah satu warga di Desa Celukan Bawang Malik berharap evakuasi bisa cepat selesai. Mengingat bukan hanya masalah pencemaran lingkungan, bau dari batu bara juga sangat menyengat dan mengganggu masyarakat.

"Syukurlah sudah mau dievakuasi, saya sih berharap agar cepat selesai, karena baunya juga cukup mengganggu," kata Malik.

Diberitakan sebelumnya kawasan laut Celukan Bawang terancam tercemar batu bara akibat kapal tongkang bermuatan batu bara kandas diterjang ombak sejak 30 Juli 2022 lalu. Hingga kini upaya evakuasi terhadap kapal tersebut masih belum berhasil dilakukan.

Diketahui muatan batu bara merupakan milik PT KPC (Kaltim Prima Coal) dan PT GEB (General Energi Bali) PLTU Celukan Bawang yang menjadi pihak penerima. Kemudian Perusahaan Bongak Muat (PBM) PT Sentosa selaku pihak ekspedisinya.


(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads