Teka-teki HP di Kasus Brigadir J, Banyak Diganti hingga Grup WA Hilang

Teka-teki HP di Kasus Brigadir J, Banyak Diganti hingga Grup WA Hilang

Tim detikNews - detikBali
Rabu, 24 Agu 2022 07:22 WIB
Kelanjutan Kasus Brigadir J Hingga Daftar Mutasi Polri Terbaru
Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. (Foto: Istimewa)
Bali -

Keberadaan handphone atau HP asli milik Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J masih menjadi teka-teki. Terlebih lagi, Komnas HAM sebelumnya sempat menyebut bahwa HP di kasus pembunuhan Brigadir J banyak yang diganti dan ada grup WhatsApp (WA) hilang. Hingga kini, penyidik masih belum menemukan HP asli milik Brigadir J yang tewas ditembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Diketahui, ada dua HP yang sudah diperiksa di laboratorium digital forensic dan juga laboratorium digital milik Direktorat Tindak Pidana Siber (Ditsiber) Bareskrim Polri. Namun, tidak ditemukan adanya percakapan dari dua HP yang sudah diterima penyidik tersebut.

"Sampai dengan saat ini informasi yang saya dapat dari penyidik belum (menemukan handphone Yosua)," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo dalam wawancara dengan CNN Indonesia TV, Selasa (23/8/2022) seperti dikutip detikNews.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi dua handphone yang sudah dilakukan pemeriksaan di labfor dari hasil masingnya, kemudian dari hasil pemeriksaan lab forensik maupun lab digital yang dimiliki Ditsiber, itu tidak diketemukan percakapan di dalam handphone tersebut," sambungnya.

Dedi menjelaskan dua handphone tersebut diserahkan oleh penyidik Polres Metro Jakarta Selatan kepada Bareskrim Polri. Penyidik Bareskrim Polri menduga dua handphone itu bukan milik Brigadir J.

ADVERTISEMENT

"Sehingga penyidik beranggapan dua handphone tersebut bukan milik brigadir Yosua yang diserahkan oleh penyidik Polres Jakarta Selatan," imbuhnya.

HP Diganti hingga Grup WA Hilang

Dilansir dari detikNews, Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam sebelumnya sempat mengungkap bahwa HP di kasus pembunuhan Brigadir Yosua atau Brigadir J banyak yang diganti. Selain itu, hingga kini ponsel milik Brigadir J belum ditemukan.

Hal itu diungkapkan Choirul Anam dalam rapat dengan Komisi III DPR di gedung DPR, Jakarta, Senin (22/8/2022). Komnas HAM menduga, Irjen Ferdy Sambo yang meminta HP-HP ini diganti. Komnas HAM juga mengungkapkan hasil penelusuran atas jejak digital ponsel atau HP terkait komunikasi Brigadir J dan pacarnya, Vera.

Dari penelusuran ini, diketahui memang sempat ada ancaman pembunuhan dari skuad lama yang ternyata Kuat Ma'ruf, ART Irjen Ferdy Sambo.

"Karena ini ada komunikasi dan sebagainya, kami minta ada rekaman jejak digital di situ yang kami tanyakan ke teman-teman timsus. Saya berkomunikasi dengan Pak Irwasun," ujar Choirul Anam.

"Tolong minta supaya ini HP-HP dihadirkan yang sudah disita polisi, minta raw material-nya. Di situlah kami mendapat banyak hal. Termasuk komunikasi dengan Vera, betul ada komunikasi (ancaman pembunuhan) seperti itu," lanjutnya.

Penelusuran pun berlanjut. Namun ternyata sudah banyak HP yang sudah diganti.

"Merangsek lagi kami. Karena ADC (analog to digital conversion) ini ketika ditanya mana HPnya dan sebagainya. Tetapi HPnya seperti yang dijelaskan Pak Ketua, sudah banyak yang diganti," ujarnya.

"Tidak hanya pergantian HP, tetapi juga rekam jejak digital HPnya juga nggak ada. Nah itu catatan kami. Nah itu berangkatnya dari komunikasi Yosua dan Vera," ungkapnya.

Selain itu, ada grup WhatsApp (WA) yang disebut hilang. Choirul Anam mengatakan hilangnya grup WA ini perlu dilacak.

"Ada beberapa grup WA dalam catatan kami ada 3 grup WA. Yang itu dulunya pernah ada. Tapi nggak ada karena HP-nya ganti. Terus ada, yang 10 ke bawah nggak ada lagi komunikasi dan sebagainya. Itu yang menurut kami jadi penting untuk dilacak," ujarnya.

Lebih lanjut, Anam menjelaskan bahwa fisik HP Yosua tiba-tiba tidak ada. Bahkan hingga saat ini HP milik Yosua belum ditemukan.

"Yang kedua memang fisik HP-nya juga hilang. Jadi fisik HP-nya ini tiba-tiba nggak ada. Nggak hanya hpnya Yosua. HP-nya Yosua sampai sekarang belum ketemu," tuturnya.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads