Cacar Monyet Masuk RI, IDI Denpasar Minta Pemprov Perketat Pintu Masuk

Cacar Monyet Masuk RI, IDI Denpasar Minta Pemprov Perketat Pintu Masuk

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Minggu, 21 Agu 2022 19:50 WIB
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Denpasar, dr. Ketut Widiyasa, MPH
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Denpasar, dr. Ketut Widiyasa, MPH. Foto: ist
Denpasar -

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Denpasar merespons adanya kasus pertama cacar monyet atau monkeypox ditemukan di Indonesia. Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Denpasar dr Ketut Widiyasa, MPH meminta agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali memperketat pintu masuk Bali.

"Sama seperti kasus COVID-19 sebelumnya, kita upayakan bersama pemerintah untuk pintu masuk Bali agar diperketat dan juga screening di bandara dan pelabuhan. Pemerintah juga dapat mengakselerasi persiapan laboratorium dan penunjang untuk kasus cacar monyet ini," kata Widiyasa saat dikonfirmasi detikBali, Minggu (21/8/2022).

Selain itu, pihaknya juga menghimbau pemerintah dalam meningkatkan kemampuan laboratorium jejaring dalam diagnostik molekuler spesimen pasien yang dicurigai menderita monkeypox sesuai rekomendasi WHO. Lalu, meningkatkan edukasi kepada masyarakat terkait epidemi, gejala, cara penularan, cara dan langkah pencegahan pribadi dan masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, meningkatkan kemampuan dalam identifikasi kontak erat pada pasien suspek dan probable monkeypox, memberikan informasi terkini kepada masyarakat mengenai situasi monkeypox secara berkala dan transparan untuk mencegah terjadinya kepanikan akibat kesimpangsiuran berita.
Widiyasa menuturkan, gejala monkeypox, di antaranya tak berbeda jauh dari cacar air.

"Gejala dan tanda adalah demam tinggi 38 derajat dan diikuti ruam yang muncul kurang lebih setelah tiga hari sejak demam. Ruam muncul mulai dari bentuk yang kecil, lalu cacar air dan berubah jadi bernanah. Hanya saja yang membedakan cacar air itu dengan monkeypox hanya sampai berair saja sedangkan monkeypox bisa sampai bernanah," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Ia menuturkan monkeypox sendiri adalah penyakit akibat virus yang ditularkan melalui binatang dengan dua moda transmisi. Di antaranya transmisi hewan ke manusia dan transmisi manusia ke manusia. Kemudian, transmisi virus monkeypox dari hewan ke manusia juga dapat terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi atau melalui gigitan.

Selain itu, kontak dengan daging mentah atau daging setengah matang dari binatang liar juga disebutkan dapat menyebabkan penularan virus monkeypox.

"Yang perlu kita ketahui, virus monkeypox juga bisa menular melalui pengolahan daging hewan yang kurang matang dan baik. Pencegahannya sederhana, yakni harus memasak daging secara matang, lalu harus menerapkan hidup bersih dan sehat. Lalu, menerapkan protokol kesehatan dan senantiasa menjaga kebersihan tangan karena pintu masuknya melalui saluran pernapasan. Sama halnya dengan COVID-19," jelasnya.




(nor/nor)

Hide Ads