Kasus tentang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang telantar di luar negeri kembali terjadi. Kali ini, kisah PMI asal Bangli, Bali, yang bernama I Gusti Ayu Vira Wijayantari (23) viral di sosial media.
Ia mengaku kondisinya saat ini tengah sakit dan minta agar segera dipulangkan ke Bali. Hal tersebut Ia sampaikan melalui surat yang Ia tujukan kepada Presiden RI Joko Widodo pada Minggu (14/8/2022) lalu.
Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali, Ida Bagus Ngurah Arda (60) pun buka suara. Ia mengaku mendapatkan informasi adanya surat tersebut pada Minggu (14/8/2022) pada pukul 17.15 WITA dari salah satu anggota DPR RI yang bernama Alit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Begitu kami terima surat tersebut, kami pelajari dan ternyata di dalam surat menyinggung tentang masalah kesehatan korban. Jadi, langsung saya hubungi pihak KBRI di Turki untuk minta bantuan agar langsung ditindaklanjuti dan dibantu keselamatannya karena korban dalam kondisi sakit," kata Ida Bagus Ngurah Arda, Selasa (16/8/2022).
Terkait laporannya tersebut, kata Arda, pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Turki langsung mem-follow up permasalahan tersebut. Menurutnya, pihaknya juga kemudian langsung menyampaikan surat dari I Gusti Ayu Vira Wijayantari kepada pihak Disnaker Bangli dan BP2MI.
"Kami sampaikan ke mereka karena dalam surat disebut bahwa korban sudah menampilkan E-KTLN (Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri). Termasuk juga dengan Disnaker Kota Denpasar terkait keberadaan LPK yang ada dibawah naungan Bu Agung tersebut," ungkapnya.
Ia menjelaskan, berdasarkan surat yang ditulis Vira Wijayantari, Ia mengaku telah mengantongi E-KTLN yang ditertibkan oleh BP2MI. Kemudian, Ia juga memiliki perjanjian atau kontrak kerja serta visa kerja. Sehingga, kata Arda, Vira Wijayantari, dinyatakan sebagai PMI legal.
Pihaknya pun juga telah menurunkan tim ke LPK Bali Widya Padmi Internasional Spa School milik Anak Agung Raka Murtini atau yang dikenal dengan sapaan Bu Gung. Dalam surat Vira Wijayantari disebutkan bahwa di LPK tersebutlah ia berlatih spa hingga akhirnya berangkat bekerja di Turki.
"Dari hasil kordinasi kami ternyata antara Bu Agung dan yang bersangkutan masih ada hubungan keluarga. Selama ini korban dilatih secara gratis, kemudian dia dibantu untuk menyelesaikan administrasi sehingga terbitlah E-KTKLN dan lain-lainnya," katanya.
Arda menuturkan, pada Minggu (14/8/2022) sekitar pukul 21.00 WITA, pihaknya telah mendapatkan kabar dari Vira Wijayantari terkait kondisi kesehatannya saat ini yang telah membaik, meski masih batuk-batuk dan pada area bawah perut sering merasa sakit.
"Sampai sekarang saya masih kontak dia. Dia juga bilang kalau sebelumnya sudah dihubungi oleh pihak KBRI di Turki. Tentunya, kami senang dengan informasi itu karena ini artinya KBRI di Turki sudah merespons dengan cepat," sebutnya.
Arda juga menyampaikan, kini rekam medis Vira Wijayantari telah dikirimkan ke KBRI untuk dikaji. Sementara terkait pemulangan Vira Wijayantari, kata Arda, masih menunggu informasi selanjutnya dari KBRI.
"Pemulangannya sedang dibahas di KBRI dan mudah-mudahan dengan kondisi kesehatannya yang sekarang ini bisa memenuhi syarat untuk diterbangkan jarak jauh," tambahnya.
(kws/kws)