Heboh Pedagang di Pantai Kuta Jual Teh Botol Rp 30 Ribu

Heboh Pedagang di Pantai Kuta Jual Teh Botol Rp 30 Ribu

Triwidiyanti - detikBali
Senin, 08 Agu 2022 10:47 WIB
Video viral pedagang di Pantai Kuta patok harga minuman teh kemasan botol Rp 30 ribu.
Video viral pedagang di Pantai Kuta patok harga minuman teh kemasan botol Rp 30 ribu. Foto: Tangkapan layar video viral di instagram
Badung -

Viral video di media sosial salah satu wisatawan lokal yang berkunjung diduga di Pantai Kuta mengeluh soal harga teh kemasan botol dipatok dengan harga Rp 30 ribu per botol. Dalam video yang kini sudah dihapus itu sebelumnya terekam wisatawan melakukan transaksi dengan salah satu pedagang pria di Pantai Kuta.

Wisatawan itu bertanya harga teh dan dijawab oleh pedagang harga satu botol Rp 30.000. Mengetahui harganya, wisatawan itu sontak kaget karena pada umumnya harga teh tersebut Rp 3.500-Rp 5.000 per botol.

Dalam captionnya, wisatawan itu mengaku kapok berbelanja di Pantai Kuta dan menghimbau warganet untuk bertanya harga lebih dahulu sebelum membeli.
Video itu mendapat berbagai respons dari warganet. Ada yang mengatakan wajar karena di lokasi tempat wisata, ada yang mengatakan harganya tidak masuk akal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Menanggapi video tersebut, Bendesa Adat Desa Kuta I Wayan Wasista menegaskan pihaknya saat ini tengah menelusuri kebenaran viralnya video seorang pedagang yang mematok harga minuman teh kemasan botol Rp 30 ribu di Pantai Kuta.

"Kalau itu perlu ditelusuri dulu tiang (saya) harus cek. Saya sudah suruh satgas untuk mengecek pedagang apakah benar atau tidak kejadian itu jangan-jangan video lama," katanya kepada detikBali dikonfirmasi Senin (8/8/2022).

Pihaknya mengaku akan menelusuri kejadian tersebut benar apa tidaknya. Karena menurut dia, pariwisata khususnya di wilayah Kuta baru mulai bangkit.

"Benar nggak itu, kok Kuta diserang belum copet dan jambret dan kriminalitas lainnya," keluhnya.

Pun soal harga makanan dan minuman seperti yang viral bahwa harga teh kemasan botol Rp 30 ribu menurutnya itu kelewatan. Dan memang para pedagang yang berjualan di sepanjang Pantai Kuta tidak ada penyeragaman soal harga makanan dan minuman.

"Kalau soal harga makanan dan minuman memang penyeragaman di Kuta tidak ada. Tapi kalau terlalu tinggi apa kebangetan itu," tandasnya.

Dan jika nanti hasil penelusuran pihaknya terbukti adalah pedagang yang merupakan warganya, Wasista mengancam akan mencabut kartu anggotanya.

"Kalau hal itu benar dari desa adat tegas sekali. Kalau ada penipuan kita cabut kartunya, saya larang jualan, dia warga saya juga. Kita sama-sama menjaga kalau saya terpaksa melakukan tindakan tegas itu biar tidak terjadi lagi," tegasnya.

Karena itu pihaknya akan tetap menelusuri kebenaran video tersebut.

"Jangan sampai ada orang yang mau menjatuhkan Kuta," cetusnya seraya menegaskan bahwa saat ini pariwisata khususnya di Kuta baru mulai bangkit.

"Saya tidak tahu kita curiga ada unsur ke sana untuk membunuh karakter pariwisata lain sehingga wisatawan akan lari ke negara lain, daerah lain," pungkas dia.

Dan pasca kejadian itu, pihaknya mengaku akan melakukan pembinaan kepada para pedagang yang berjualan di sepanjang pantai Kuta.




(nor/nor)

Hide Ads