Selama beberapa hari belakangan ini suhu di wilayah Bali, terasa lebih dingin dibandingkan hari-hari sebelumnya meski saat ini cuaca cerah berawan. Apa penyebabnya?
Koordinator Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III, I Nyoman Gede Wiryajaya (53), mengatakan, suhu dingin tersebut diprediksi akan melanda seluruh kawasan Indonesia, termasuk Bali. Fenomena dingin ini diperkirakan berlangsung hingga bulan September 2022.
Wiryajaya menuturkan terdapat tiga penyebab suhu dingin di Bali. Pertama, karena aktifnya monsoon Australia, kedua karena gerak semu matahari, dan terakhir karena musim kemarau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penyebab pertama karena aktifnya monsoon Australia. Sekarang ini di sana sedang musim dingin dan angin bertiup dari timuran Australia menuju ke Asia melewati Indonesia, sehingga kita merasakan dampak suhu dingin," terangnya, Selasa (26/7/2022).
"Penyebab kedua karena adanya gerak semu matahari dan penyebab ketiga karena di musim kemarau ini lapisan awan berkurang sehingga sedikit uap air yang bisa menahan dan panas ini tertarik ke atas," sambungnya.
Ia menjelaskan, suhu dingin yang kini terjadi merupakan hal normal dan terjadi setiap tahun. Suhu dingin terutama dirasakan di bulan Juni dan Juli karena monsoon Australia setiap enam bulan sekali.
"Kami lihat kalau sudah masuk September, suhu akan mulai hangat lagi karena matahari yang juga sudah bergerak ke khatulistiwa," ungkap pria kelahiran 8 April 1969 ini.
Menurut Wiryajaya, suhu dingin yang melanda Bali saat ini masih pada kondisi normal. Cuaca Bali pun secara umum cerah berawan dengan suhu 20-31 derajat celsius.
"Bukan ekstrem. Suhu disebut ekstrem apabila 3 derajat celsius di bawah atau di atas nilai rata-ratanya," terangnya.
(irb/irb)