Proyek pembangunan Taman Teknologi Turyapada Tower Komunikasi Bali Smart (KBS) 6.0 Kerti Bali yang dicanangkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali di Banjar Dinas Amerta Sari, Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng mulai dibangun.
Hal itu ditandai dengan pelaksanaan groundbreaking atau peletakan batu pertama oleh Gubernur Bali, Wayan Koster, serta upacara ngeruwak, nyapuh awu lan mulang dasar di kawasan proyek Turyapada Tower, pada Sabtu (23/7/2022).
Dalam sambutannya Wayan Koster mengatakan bahwa pembangunan tower di Banjar Dinas Amertasari, Desa Pegayaman itu, bukan hanya digunakan untuk penunjang teknologi telekomunikasi. Akan tetapi juga diproyeksikan menjadi destinasi wisata baru di Bali, yang memadukan keindahan alam dan teknologi.
Turyapada Tower dibangun dengan tinggi 115 meter pada ketinggian 1.521 meter di atas permukaan laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Turyapada Tower didesain secara khusus memiliki ketahanan bangunan minimal 500 tahun. Serta dibangun dengan sistem struktur ganda sehingga tahan terhadap gempa dan angin kencang. Anggaran yang digunakan untuk membangun Kawasan Terpadu Turyapada Tower KBS 6.0 Kerti Bali ini sebesar Rp 418 miliar. Dengan masa pembangunan selama kurang lebih 1 tahun.
"Pembangunan Kawasan Terpadu Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali memerlukan anggaran sebesar Rp 418 Miliar. Pembangunan dimulai tanggal 23 Juli 2022, selesai pada akhir bulan Agustus 2023, yang dikerjakan oleh PT. Hutama Karya KSO Yodya Karya," katanya.
Menurut Koster, pembangunan Turyapada Tower merupakan pemenuhan janji politiknya, kepada masyarakat Buleleng. Turyapada Tower dibangun untuk mengatasi terbatasnya jangkauan siaran televisi (blank spot), khususnya di wilayah Buleleng. Tower inipun diperkirakan mampu mengoptimalkan siaran televisi digital dengan jangkauan 80 persen di wilayah Buleleng, Jembrana dan Karangasem.
Selain itu menurutnya tower ini nantinya akan memiliki fasilitas yang multifungsi yang akan dilengkapi dengan museum alat komunikasi, planetarium, restoran putar 360 derajat dan jembatan kaca.
"Kawasan Turyapada Tower bersifat terpadu yang ramah lingkungan, indah, dan sangat keren, karena berisi kebun bunga, kebun buah, area bermain anak, glamping, flying fox, UMKM, dan restoran. Untuk kenyamanan pengunjung disiapkan area parkir seluas 1 Hektare, dan disiapkan gondola yang bergerak sepanjang 1,4 Km dari area parkir menuju Turyapada Tower," katanya.
![]() |
Sementara itu Project Manager Proyek Turyapada Tower, Ari Kurniawan mengatakan pembangunan Turyapada Tower mengatakan bahwa proses pertama yang dilakukan ialah dengan melakukan lane clearing (Pembersihan lahan). Sebab lokasi pembangunan tower berada di kawasan perbukitan dan hutan. Selanjutnya tahap yang dilakukan yakni pemasangan bor pile. Khusus di areal tower bor pile dipasang dengan kedalaman 25 meter, dengan diameter 1500 sentimeter.
Sementara untuk podium ada kombinasi diameter 80 centimeter dan diameter 60 sentimeter. Sehingga bangunan tower bisa tahan terhadap gempa dan angin kencang.
"Kita akan fokus ke areal tower dahulu, jadi sesuai yang dicanangkan pak gubernur tahun depan sudah bisa beroperasi, untuk bor pile kita pasang sampai ke tanah keras," katanya
Ari menyebut jika bahan yang digunakan hampir 80 persen berasal dari produk dalam negeri. Hanya komponen tertentu saja yang menggunakan bahan dari luar. Selain itu pihaknya juga mengajak warga sekitar yakni dari Desa Pegayaman untuk ikut andil dalam proyek pembangunan tower. Terhitung sejak pembersihan lahan sudah ada sebanyak 20 sampai 30 orang warga yang ikut menjadi tenaga lokal.
"Tapi nanti akan bergerak sesuai dengan kebutuhan tentu dengan tenaga spesialis dengan seleksi ketat. Sesuai dengan pesan pak gubernur yakni material terbaik dengan tenaga terbaik" pungkasnya.
(nor/nor)