Meski harga jual sapi tinggi, pedagang Pasar Hewan Beringkit, Badung, Bali, mengaku khawatir ternaknya terjangkit virus PMK.
Salah satu pedagang sapi I Made Darsana (56), asal Tabanan, mengaku sangat khawatir pasca adanya sapi terjangkit PMK di Bali. Ia pun berharap virus itu tidak sampai menyerang ternaknya.
"Sangat khawatir tapi mau gimana lagi. Saya berdoa saja semoga tidak ada ke sapi saya," ujarnya, kepada detikBali, Minggu (3/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Made Darsana, ia selalu menjaga kebersihan dan kesehatan ternaknya. Meski demikian, ia tetap khawatir virus PMK menular lewat transaksi dari Pasar Hewan Beringkit.
"Ya karena kan pasar itu tempat jual beli, sepatu saya selalu cuci karena penularan dari sana," tuturnya.
Hal senada diungkapkan pengepul sapi asal Kintamani, Bangli, Wayan Kariarta (27). Meski harga sapi saat ini menguntungkan, ia tetap khawatir penularan virus PMK di Bali semakin meluas ke wilayah lain.
Ia mengakui, meski ada kekhawatiran terkait penularan virus PMK, pedagang sapi di Pasar Hewan Beringkit tetap menjual ternaknya karena harga melonjak tinggi, apalagi menjelang Idul Adha.
"Kalau saya pakai taksiran, tapi para petani itu jual karena harganya tinggi, apalagi ada PMK ini lumayan tinggi dan Idul Adha juga," katanya.
Saat ini menurutnya, belum ada imbauan dari pemda terkait merebaknya virus PMK di Bali. Dan untuk bisa menjual sapinya ke Pasar Hewan Beringkit, ia harus membawa surat dari desa.
(irb/irb)